05/01/2012 - 06/01/2012 - AGUNG POST NEWS

16 Mei 2012

Cegah Korupsi Parpol Dibiayai Negara

Jakarta, Agung Post
Dalam upaya meminimalisasi korupsi pemerintah harus mengambil alih pembiayaan partai politik (parpol), kata Tokoh Pergerakan perubahan Nasional, Rizal Ramli. 
"Praktik korupsi dari pusat hingga daerah semakin meluas karena demokrasi di negara kita sudah mengarah pada demokrasi kriminal. Segala sesuatunya diukur dengan uang. Para pemimpin akhirnya dicetak menjadi mesin pengumpul uang oleh masing-masing partai yang mengusungnya," tegasnya, di Denpasar, kemarin.
Dan lanjut Ramli, praktik-praktik demokrasi kriminal itu telah mengakibatkan, seseorang untuk maju menjadi calon bupati/wali kota dibutuhkan modal Rp5-10 miliar, sedangkan calon gubernur setidaknya harus menyediakan uang Rp50-500 miliar.
Ini semua sudah menjadi rahasia umum, akhirnya para kepala daerah ketika telah menjabat, tidak segan melakukan tindak korupsi untuk mempercepat balik modal dan membiayai parpolnya. Tindakan ini harus distop, jika tidak ingin semakin banyak keuangan negara yang dirugikan, ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era pemerintahan Abdurrahman Wahid itu.
Bila hal ini dibiarkan, maka lingkaran "setan" praktik korupsi di Indonesia akan menjadi bertambah panjang. "Saat ini saja, sekitar 30 persen bupati/wali kota di Indonesia dan 20 persen gubernur harus masuk penjara atas dugaan korupsi," cetus Ramli.

Bupati OKI Sampaikan Penjelasan LKPJ ke DPRD

Pengantar Redaksi
Bupati Kepala Daerah Kabupaten OKI, Ir H Ishak Mekki MM, belum lama ini, menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) kesuksesan tugas-tugasnya sepanjang tahun 2011, kepada DPRD OKI. Bagaimana prosesi LKPJ tersebut berikut laporan "Agung Post" yang dirangkum dalam bentuk tulisan dan visualisasi sebagai berikut.

Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki MM, dihadapan para anggota DPRD OKI menegaskan, LKPJ merupakan progres report (catatan kemajuan) kinerja berbagai bidang pemerintah daerah dan jajaran dalam membangun kabupaten OKI secara fisik dan nonfisik sepanjang tahun 2011. Berikut ini dilaporkan bahwa, penduduk Kabupaten OKI tahun 2010 tercatat 727.376, tahun 2011 naik menjadi 737.262 jiwa, yaitu; laki-laki sebanyak 373.137 jiwa dan perempuan sebanyak 354.239 jiwa. Sehingga, tingkat pertumbuhan penduduknya sebesar 1,36 persen, sedangkan komposisi penduduk dan angka beban tanggungan pada tahun 2010 sebesar 53,81 persen. Tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 53,46 persen, yang artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 53 orang penduduk tidak produktif. Indikator ini mempunyai arti bahwa semakin kecil rasio ketergantungan suatu daerah, maka semakin tinggi potensi sumber daya manusianya, terang Ishak.

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi