07/01/2021 - 08/01/2021 - AGUNG POST NEWS

29 Juli 2021

Keramaian Perpisahan KKN UIN Dibubarkan Aparat Gabungan Polres Ogan Ilir

Ogan Ilir, "ap-news" Online
ACARA perpisahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dengan hiburan Orgen Tunggal (OT) di Dusun II Desa Tanjung Serian Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, dibubarkan aparat gabungan Polres OI. Sementara alat musik OT tersebut diamankan petugas. Demikian kata Kapolres OI, AKBP Yusantio Shandy SH, melalui laporan Humas Polres OI yang disampaikan kepada sejumlah awak media Ogan Ilir. Indralaya OI, Rabu, (28-07) malam.



Dan lanjutnya, pembubaran acara ini dilakukan karena selain berpotensi mengundang kerumunan,  kegiatan ini juga tidak mempunyai izin melaksanakan acara dimasa  pandemi. Baik dari pihak berwajib maupun instansi terkait, katanya.


Dijelaskannya, penertiban ini berdasarkan informasi dari sebuah rekaman video saat acara berlangsung dimedia sosial yang diduga dilakukan oleh salah seorang pengunjung acara, ungkapnya.



Maka,  setelah petugas mengetahui lokasi acara kemudian mereka bergerak  melaksanakan operasi penertiban dengan melibatkan 14 orang petugas. 8 (delapan) personil dari Polsek Tanjung Raja, dipimpin Kanit Reskrim, Iptu Supriadi Garna, plus 6 personil Polres OI, dipimpin KBO Narkoba, Iptu Dedi Apriansyah, paparnya.



Menurut keterangan penyelenggara kepada petugas,  acara  perpisahan dengan hiburan OT ini mulai dari Rabu siang sekitar jam 14.00 hingga menjelang sore jam 16.00. Acara kemudian akan dilanjutkan pada malam harinya, jam 20.00 sampai jam 22.15 yang terselenggara atas kerja sama mahasiswa KKN UIN Desa Tanjung Serian dengan Karang Taruna desa tersebut, terangnya.



Sebelum dilakukan penertiban, petugas memberikan himbauan kepada masyarakat pengunjung terkait larangan penyelenggaraan acara yang dapat mengundang kerumunan dimasa pandemi yang dapat meningkatkan potensi  penyebaran Virus Covid 19, ujarnya.


Dikesempatan sama, pihaknya menyayangkan pihak penyelenggara yang tetap menggelar acara pada kondisi sekarang dan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua serta dipahami sebagai sebuah peringatan dan upaya untuk pencegahan demi terhentinya penyebaran Virus Covid-19, pungkasnya. (van/"ap-news")

25 Juli 2021

Ka SDN 19 Pemulutan : Tingkatkan Kualitas Belajar Mengajar Untuk Mencapai Nilai Rata-Rata Lebih Baik



Pemulutan, "ap-news" Online
PENCAPAIAN nilai rata rata anak murid Kelas VI Tahun Pelajaran 2020-2021 yang belum sesuai harapan, memotivasi para guru dan staf pengajar disini untuk  berupaya meningkatkan nilai rata rata tersebut ditahun berikutnya. Demikian seperti disampaikan Maryati, Kepala SDN 19 Pemulutan, kepada  "ap-news" di ruang kerjanya pada Selasa siang belum lama ini. Desa Sukarami Pemulutan, Ogan Ilir Sumsel.



Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan data perolehan nilai rata rata  yang dicapai anak murid Kelas VI tersebut berjumlah 87, yang berarti peluang untuk melakukan peningkatan kedepan sangat besar. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan langkah ekstra dari para guru dan staf pengajar untuk berupaya semaksimal mungkin memacu para anak didik agar lebih giat belajar dengan tetap memperhatikan pencapaian kurikulum ditetapkan, paparnya.



Dan katanya lagi, para wali murid sebagai orang tua agar lebih memperhatikan apa apa yang telah dipelajari anak disekolah dengan menerapkan disiplin waktu belajar dan pendampingan. Dengan demikian, mudahan mudahan untuk tahun pelajaran kedepan nilai rata rata anak murid sekolah ini akan meningkat signifikan bahkan bukan hal mustahil akan mampu berprestasi dengan mencapai nilai tertinggi dibanding sekolah lain, tandasnya.



Dijelaskan Maryati, SD Negeri 19 Pemulutan saat ini secara keseluruhan memiki staf  tenaga pengajar 12 orang, 9 diantaranya ASN dan 3 lainya masih berstatus honorer. Sementara jumlah total murid yang belajar disini 121 orang, dengan 60 murid laki laki dan sisanya murid perempuan, terangnya.




Diakhir keterangannya, Maryati mengatakan seperti diketahui  karena kondisi pandemi  pemerintah telah menginstruksikan sistem belajar secara during, hal tersebut tentu sedikit mempengaruhi kwalitas pembelajaran yang diterima anak karena tanpa tatap muka, paparnya.



Terkait kondisi tersebut, pihaknya berharap khususnya kepada para wali murid agar lebih memberikan perhatian pada anak saat belajar dirumah. Sama halnya ketika para murid tersebut saat belajar tatap muka disekolah, maksudnya pendampingan ketika belajar dan penerapan disiplin waktu belajar dan bermain, tuturnya.


Mudah mudahan dengan cara tersebut mendorong si anak murid untuk lebih giat belajar dan akan mampu memperoleh nilai tinggi yang akan mendongkrak nilai rata rata sekolah  sesuai harapan, pungkasnya. (mhs/"ap - news " )

23 Juli 2021

25 Rumah Warga Pemulutan Dilalap Jago Merah

Pemulutan, "ap-news" Online
BENCANA kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Ogan Ilir (OI), tepatnya di Desa Pemulutan Ilir Kecamatan Pemulutan Induk, pada Kamis siang kemarin. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 25 tempat tinggal warga hangus terbakar. Demikian kata Kapolres OI, AKBP Yusantio Shandy SH, melalui laporan Paur Humas Polres OI, Ipda Zulkarnain,  pada sejumlah awak media. Indralaya OI Sumsel. Kamis, (22-07) siang.



Lebih lanjut dikatakan, dari keterangan warga api mulai berkobar sekitar jam 11.00 siang yang berasal dari rumah salah satu korban bernama Junaidi, menurut dugaan akibat konsleting listrik, katanya.



Dijelaskan, api dapat dijinakkan sekitar jam 13.00 siang, setelah empat Unit mobil Damkar dan BPBD Pemkab OI diturunkan kelokasi yang dibantu warga bersama TNI dan Polri, terangnya.



Masih katanya, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini, namun nilai kerugian dialami korban diperkirakan mencapai angka milyaran rupiah. Dan untuk para korban, untuk sementara tinggal di balai desa serta tenda darurat BPBD OI, tandasnya.



Sementara, menurut salah satu korban kebakaran, inisial RS (45), kepada media ini mengungkapkan kesedihannya dengan mengatakan bahwa sangat sedikit barang berharga milik keluarganya yang bisa diselamatkan.



Dikesempatan sama, RS juga menyampaikan harapannya, agar Pemerintah maupun pihak lainnya dapat membantu meringankan penderitaan para korban peristiwa ini. Diketahui sebelumnya, belum lama ini telah terjadi kebakaran yang menghanguskan 22 rumah di Desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan, yang diduga disebab konsleting listrik.



Dan teranyar, peristiwa sama terjadi di Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu, mengakibatkan 2 rumah hangus terbakar serta 5 rumah lainnya mengalami kerusakan yang juga diduga disebabkan oleh hal sama, akibat arus pendek listrik.



Terkait, menurut tokoh masyarakat disana yang juga selaku Ketua Masjid Pemulutan Ilir, Zakuan Awaludin, mengatakan dari kejadian tersebut kita semua mendapat  pelajaran berharga agar kedepan untuk lebih berhati hati dalam penggunaan arus listrik, ujarnya.

Dengan demikian lanjutnya, peristiwa yang sama dapat diminimalisir sehingga  tidak akan terjadi lagi, terutama saat  meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, pungkasnya. (van/msh/"ap-news")

19 Juli 2021

SDN 16 Pemulutan Perbaiki Pagar Sekolah Dan Perlu Tambahan Ruang Belajar



Kecapi, "ap - news" Online
DEMI menjaga keselamatan dan keamanan saat beraktifitas belajar mengajar di SDN Nomor 16 Pemulutan. Maka, kita rencanakan akan membangun pagar sekolah yang terkena pembangunan pelebaran jalan. Demikian Kepala SDN Nomor. 16 Pemulutan,  Dewi Kurnati SPd, menerangkan kepada "ap-news" di Ruang Kerjanya, kamis kemarin. 



Masih katanya,  InsyaaAllah akan segera kita laksanakan setelah musyawarah dengan pihak komite sekolah yang akan digelar dalam waktu dekat. Sebab, pemagaran ini penting untuk keselamatan dan kesehatan serta ketenangan tenaga pengajar dan anak-anak bermain dan beraktifitas waktu istirahat, tandasnya. 



Lebih lanjut Dewi Kurniati mengatakan, tenaga pengajar di SDN Nomor 16 Pemulutan ini mempunyai 12 orang guru PNS, dua laki laki dan sepuluh perempuan. Dengan jumlah murid 
Kelas I 33 orang terdiri dari laki laki 22 orang perempuan 11 orang.



 Kelas ll laki laki 14 perempuan sembilan orang. Kelas III. Laki laki 18, perempuan 12 orang. Kelas IV  laki laki 14, perepuan tujuh orang jumlah 21 murid.
Kelas V, laki laki 27 perepuan 15 perempuan jumlah 42 murid. 
Kelas Vl, laki laki 18, perempuan 25 murid jumlah 43 murid. 



Dan kata Dewi menambahkan, dalam musyawarah nanti disamping akan membahas pembangunan pagar, juga akan membicarakan penambahan satu ruang kelas belajar. Karena kafasitasnya sudah menunut harus ada ruang belajar mengajar satu lagi, terang kepala sekolah seraya mengakhiri penjelasannya. (msh/ "ap-news").

18 Juli 2021

Jago Merah Lalap Tujuh Rumah Warga Desa Tanjung Atap


Ogan Ilir, "ap-news" Online
DIDUGA akibat konsleting listrik, tujuh rumah warga Dusun II Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI) hangus dan rusak lantaran si jago merah. Demikian kata Camat Tanjung Batu, Sapran SP kepada awak media di lokasi kejadian. Minggu, (18-07) siang.



Dan lanjutnya, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, hanya 2 (dua) orang warga harus diberikan perawatan karena mengalami luka bakar saat mencoba membantu memadamkan api, namun kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,  katanya.



Menurutnya, berdasarkan  keterangan warga, peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 13.30 siang. Saat itu,  api yang langsung membesar membakar sebuah rumah kemudian menjalar kerumah lainnya. Kemudian, dengan peralatan  seadanya warga sekitar secara spontan  berusaha untuk memadamkan api. Dan alhamdulillah, sekitar 30 menit kemudian,  api dapat dipadamkan seiring tibanya bantuan 2 unit Mobil kebakaran Pemkab Ogan Ilir ke lokasi,  terangnya.



Masih katanya, ke-tujuh rumah warga  yang menjadi korban peristiwa ini terbakar tersebut  adalah milik Rosita (60), Yusmawati (60), Erwin (40), Ardalin (52), M. Su'un (62) Ishak (55) dan Ismail (69), tandasnya.



Sementara menurut keterangan warga, yang enggan disebutkan namanya, korban terparah dialami pemilik dua rumah diketahui milik  Rosita dan Yusmawati, hangus  rata dengan tanah. Sementara rumah milik Erwin, Ardalin dan M. Su'un, terbakar  sebagian, ujarnya.



Sedangkan rumah Ishak dan Ismail, mengalami kerusakan ringan, ungkapnya. Dijelaskannya, hal tersebut sengaja dilakukan sebagai langkah antisipasi agar api tidak menjalar lebih jauh.  Dan diakhir keterangannya, Ia berharap agar Pemerintah Daerah  atau pihak terkait lainya dapat memberikan perhatian dan bantuan terhadap para korban peristiwa kebakaran ini. (van/"ap-news")

13 Juli 2021

SDN 12 Pemulutan Barat Setelah Kena Bajir Terus Berbenah

Arisan Jaya,  "ap - news" Online.

AKIBAT  banjir beberapa bulan Januari 2021 lalu meluluh lantahkan tumbuhan yang ada di Taman SDN 12 Pemulutan Barat, Desa Ariisan Jaya. Untuk keapikan dan keindahan sekolah maka kita akan memperbaiki taman sekolah tersebut. Demikian keterangan Kepala SDN 12 Pemulutan Barat,  Rusdi, SPd I,  kepada "Ap-News" di Ruang Kerjanya, selasa, (06-07) beberapa hari lalu. 

Lebih lanjut dikatakannya, saya menjadi KS ini baru satu tahun. Tenaga pengajar PNS ada sembilan orang,  terdiri dari enam orang laki-laki,  tiga orang perempuan. Sedangkan tenaga honor 11 orang, empat laki-laki, tujuh orang perempuan. 
Untuk ruang belajar ada delapan kelas yaitu, Kelas I rombongkan belajarnya (rombel) satu rombel,  kls II satu rombel,  kls III dua rombel, kls IV  dua rombel,  kls V satu rombel,  kls VI satu rombel. 



Masih kata, Rusdi menamahkan, riwayat SDN 12 ini berasal dari SDN II Ulak Kembahang. Dan wilayah sekolah ini adalah bagian dari dusun II Desa Ulak Kembahang. Tapi,  setelah dimekarkan berubah menjadi Desa Arisan Jaya, terang Rusdi mengakhiri keterangannya. (msh/"ap-nesw").

10 Juli 2021

Gudang Indofood Tanjung Raja Dilalap Jago Merah



Tanjung raja, "ap-news" Online.
JUM'AT (09-07) sekitar, Pukul 19.00 telah terjadi kebakaran di Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir Sumsel. Amukan jago merah itu menghanguskan sebuah  gudang mie milik PT Indofood. 


Diduga sumber api berasal dari arus pendek yang mengakibatkan konsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, ujar Rustam (51) seorang warga yang tinggal diseputar lokasi musibah ini.  Namun lanjutnya, kerugian materi diduga dapat mencapai  ratusan juta rupiah. 



" Alhamdulillah, tidak berapa lama, api bisa dijinakkan setelah 3 (tiga)  armada DAMKAR milik Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sampai dilokasi," ungkap Rustam. 



Dan peristiwa kebakaran ini sudah ditangani Polsek Tanjung Raja. (man / "ap-news").

09 Juli 2021

Normalisasi Sungai dan Recovery Tanah Bekas Galian Mutlak Dilakukan


Indralaya, "Ap-News" Online
MEMPERHATIKAN kondisi terkini sungai dan anak-anak sungai yang tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatera Selatan, maka ke depan dipandang perlu untuk dilakukan normalisasi, karena sudah banyak yang mendangkal. 



Harapan tersebut mengemuka saat kegiatan Uji Publik II kegiatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Ilir (OI), di Ruang Rapat Bupati OI, Kawasan Perkantoran Terpadu (KPT), di Tanjung Senai, Indralaya, Kamis, (8-7).



Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) OI dihadiri sejumlah pihak yang mewakili Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak Swasta, Camat, serta unsur Tokoh masyarakat.  Bertindak sebagai Konsultan sekaligus narasumber adalah, DR Resfidian Mahadi MSi dari Universitas Sriwijaya. Acara yang dimoderatori, Drs H Abdul Rahman Rosyidi, MM MBA (Kadin LHP), dihadiri Staf Ahli Bupati Hasnandar SE MM, dan DR Harlina.



Merespon penjelasan Kadin LHP, Abdul Rahman Rosyidi, salah seorang tokoh masyarakat OI, Drs H Iklim Cahya MM menyampaikan, setidaknya ada tiga hal pokok yang harus menjadi perhatian terkait masalah lingkungan hidup di OI. Pertama, masalah makin dangkalnya sungai dan anak-anak sungai, karena itu masalah normalisasi hal yang mutlak harus dilakukan.



Karena kalau tidak maka ke depan bisa saja aliran sungai terutama anak-anak sungai, akan tertutup oleh tanah/daratan. Hal tersebut sangat rawan karena akan mempengaruhi kehidupan biota air terutama ikan, serta juga akan mempengaruhi aliran air ke sawah-sawah milik rakyat. Senada dengan Abdul Rahman, Iklim Cahya juga sependapat sebaiknya ke depan rumah-rumah di tepian sungai dibangun menghadap ke sungai, atau setidaknya dibuat dua muka, hal tersebut supaya kebersihan dan kelestarian sungai lebih terjaga.



Kemudian masalah lingkungan, Kedua, yang disorot oleh Iklim Cahya yang pernah menjadi Ketua DPRD OI ini, adalah masalah perlunya recovery terhadap lahan-lahan bekas galian. Di sejumlah tempat saat ini banyak sekali tanah/lahan yang digali karena dijual untuk keperluan pembangunan seperti jalan tol dan perkantoran pemerintah. Lahan-lahan bekas galian ini tentu kondisinya rusak dan dibiarkan begitu saja. Karena itu jangan sampai terlantar berkepanjangan, maka perlu dilakukan recovery dan juga penghijauan.



Sedangkan, masalah Ketiga, yang perlu mendapat perhatian secara kontinyu adalah potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah), terutama di saat musim kemarau. Memang saat ini hal tersebut sudah menjadi perhatian khusus, oleh berbagai pihak baik di pusat maupun daerah, tapi yang paling penting dicarikan solusinya adalah upaya pencegahan, terutama menjadikan lahan-lahan yang terlantar menjadi produktif, ujar Iklim.



Menanggapi pemikiran yang dilontarkan Iklim Cahya yang juga pernah menjadi Ketua KONI OI ini, baik Abdul Rahman maupun DR Resfidian Mahadi, menyatakan akan memasukkannya pada laporan akhir buku KLHS, yang selanjutnya akan diserahkan kepada Bupati OI Panca Wijaya Akbar.  ( kiriman: aria kesuma iklim/"ap-news") .

Masalah 21 Siswa SMAN I Intan Tidak Naik Tunggu Rekom Disdik Pemprov Sumsel


Ogan Ilir, "ap-news" Online 
UPAYA orang tua atau wali murid dari 21 siswa IPS Kelas 11 (sebelas) SMA Negeri 1 Indralaya Selatan yang dinyatakan tidak naik kelas agar pihak sekolah merubah keputusannya tersebut, sepertinya belum membuahkan hasil. 

Pasalnya, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel yang mereka harapkan dapat membantu dan mau mendengar keluhan mereka, hanya datang mengambil sejumlah data dan keterangan dari pihak sekolah saja. Dan kini para orang tua murid menunggu apa yang direkomendasikan dari pihak Disdik tersebut. 

Demikian seperti disampaikan, DK (52) salah satu wali dari siswa yang dinyatakan tidak naik kelas tersebut kepada media ini. Desa Tebing Gerinting Selatan OI Sumsel. Kamis, (08-07) siang.



Lebih lanjut dikatakannya, seharusnya pihak Disdikbud Pemprov tersebut selain menemui pihak sekolah  juga menemui wali murid, untuk mendengarkan cerita atau hal-hal dari perspektif orang tua yang dinyatakan tidak naik kelas, tuturnya.



Dengan demikian, lanjutnya. Ada keseimbangan informasi dan nilai tambah sebagai bahan pertimbangan bagi keputusan atau rekomendasi yang akan dikeluarkan, imbuhnya.



Namun, berlepas dari semua itu sebagai orang tua kami  tetap berharap rekomendasi dari Disdikbud tersebut nantinya dapat membuka peluang  dan merubah keputusan yang sudah dikeluarkan pihak sekolah terkait nasib anak yang statusnya tidak naik kelas, tandasnya.



Sebelumnya kepada sejumlah media, Kepala SMA Negeri I Indralaya Selatan, Ismail Mayuza M Pd, menjelaskan bahwa keputusan ketidaknaikan kelas 21 siswa tersebut sudah sesuai dengan kaidah dan segala aspek ketentuan yang ditetapkan Kemendikbud, katanya.



Disamping itu, keputusan tersebut juga sudah melalui berbagai mekanisme seperti peringatan atau teguran baik lisan mapun tertulis hingga pemanggilan orang tua dengan tujuan agar si anak dapat "diselamatkan." Itu pun sudah dilakukan pihak sekolah jauh hari dari waktu pengumuman kenaikan itu disampaikan, ungkap Ismail.



Namun lanjutnya, berbagai upaya tersebut sepertinya  kurang diindahkan oleh para siswa, mereka tetap tidak berubah. Baik sikap maupun budi pekerti, disiplin, hingga kewajiban memenuhi tugas mereka sering abaikan sehingga tibalah waktu pengumuman kenaikan kelas ini dan mereka dinyatakan tidak naik kelas, terangnya.



Masih katanya, seperti diketahui pihak Disdikbud Provinsi sudah mengambil sejumlah data dan keterangan terkait masalah ini, dan dengan data itu pula pihak mereka nanti akan mengeluarkan rekomendasi terkait tuntutan pihak orang tua murid terkait keputusan ini.
 "Untuk itu, selaku orang tua didik disekolah, kami berharap agar semua pihak untuk bersabar menunggu hasil rekomendasi dari pihak Dinas pemprov tersebut," ujarnya.



Terkait rekomendasi tersebut, Ismail berharap nantinya akan menjadi sebuah  keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak. Sebab, kalau mau jujur, sesungguhnya hal ini merupakan sebuah kegagalan dari kita semua. Guru selaku orang tuanya di sekolah serta wali murid sebagai orang tua mereka dirumah. Mudah mudahan kita dapat menjadikan ini pelajaran untuk perbaikan kedepan lebih baik, pungkasnya. (van/"ap-news")

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi