12/01/2021 - 01/01/2022 - AGUNG POST NEWS

30 Desember 2021

BNN OI : Tahun 2021 Pasien Rehabilitasi Narkotika Meningkat Diatas 100%

Ogan Ilir, "ap-news" Online
JUMLAH pasien rehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ogan Ilir (OI) di Tahun 2021 melonjak dibanding tahun sebelumnya, disinyalir penyebabnya karena seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terutama dari kalangan keluarga maupun korban sendiri, untuk bersedia direhabilitasi. Demikian Kepala BNN OI, AKP Irfan Arsanto SSos,  melalui Sub Koordinator P2M, Rulyadi ST didampingi Kasubbag Umum, Drs Zainal Arifin, dalam jumpa pers terkait progres kinerja BNNK OI sepanjang Tahun 2021 di Ruang Video Conference BNNK OI Kelurahan Timbangan Indralaya Utara OI Sumsel, kemarin.



Dijelaskannya, ditahun 2021 total jumlah pasien rehabilitasi BNNK OI sebanyak 126 orang, dengan rincian pasien rawat jalan sebanyak 103 orang dan pasien rawat inap 23 orang, laki-laki dan perempuan. "Jumlah tersebut meningkat jauh, lebih dari 100 persen, dibanding tahun 2020, yang hanya berjumlah 52 orang," terangnya.



Lebih lanjut dikatakan, peningkatan jumlah tersebut bukan berarti jumlah pengguna meningkat, namun hal tersebut terjadi karena kesadaran dari para korban penyalahgunaan itu sendiri yang didukung lingkungan sosial terdekatnya (keluarga) sehingga hal tersebut bisa terjadi, ungkapnya.



Masih menurutnya, kesadaran tersebut juga tentunya tidak lepas dari pengaruh berbagai kegiatan sosialisasi BNNK OI kepada masyarakat yang didukung oleh pemerintah daerah OI, terkait pemahaman akan rehabilitasi termasuk berkenaan adanya rasa takut ditangkap atau dipenjara oleh sebagian kalangan pemakai ataupun keluarganya, apabila melapor untuk direhabilitasi, yang kini sudah dipahami bahwa hal tersebut tidaklah benar, tandasnya.



Pada kegiatan ini juga disampaikan pencapaian program BNNK OI Tahun 2021 lainnya diantaranya, keberhasilan mengamankan seorang tersangka pengedar Sabu di Pasar Payaraman, inisial MD, pada Bulan Maret lalu bersama sejumlah barang bukti  15 paket Narkoba jenis Sabu dengan berat sekitar 5,4 gram.



Dikesempatan sama Rulyadi, juga menjelaskan terkait alasan mengapa Desa Tanjung Sejaro Kecamatan  Indralaya, menjadi satu satunya desa di kabupaten ini sebagai tempat pelaksanaan program ketahanan keluarga terkait Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). 



Menurutnya, hal tersebut karena atas kemauan sendiri Pemerintahan Desa Tanjung Sejaro bersama perangkatnya dengan menyisipkan sebagian Anggaran Dana Desa meraka untuk pelaksanaan program.


Diakhir keterangan, dengan pencapaian Tahun 2021ini, BNNK OI akan berusaha meningkatkan target ditahun berikutnya agar misi pelaksanaan P4GN di Bumi Caram Seguguk benar benar terlaksana dengan baik, sehingga kedepannya masyarakat Ogan Ilir mampu terbebas dari pengaruh dan penyalahgunaan narkoba, pungkasnya dengan harap. (van/"ap-news")

20 Desember 2021

Team Crocodil Polsek Pemulutan Tangkap Pelaku Dugaan Penganiaya Cinta Buta


Ogan Ilir, "AP-News" Online

NIAT baik ingin menjelaskan duduk yang dipersoalkan pelaku..eee..jadi masalah hampir dibunuh. Pelaku yang menuduh  korban ada hubungan asmara dengan isterinya membabi buta tanpa pikir panjang karena disulut rasa cemburu buta hingga hampir saja menjadi pempubunuh. Siapa si pembabi buta itu? Dan siapa korban yang nyaris tewas akibat asmara babi buta tersebut? Inilah kisahnya.



Team Crocodile Polsek Pemulutan, minggu. (19-12) Pkl.22.30 malam kemarin, menangkap pelaku membabi cinta buta, Lukman, warga Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir. Kejadian berawal niat baik korban, Deni Adminarti, warga setempat. Ingin menemui pelaku, Lukman, guna menjelaskan duduk perkara dianya dituduh berselingkuh dengan isteri pelaku. Agar persoalan ini jangan melebar kemana-mana, karena isu itu tidak benar dan dirinya merasa memang tidak ada hubungan khusus dengan isterinya.
Hari itu dengan ditemani Nurhasan korban mendatangi kediaman pelaku.



Belum sempat berkata-kata tau-tau pelaku mengejar korban dan melihat perilaku  pelaku mengerjar korban dengan sebilah celurit. Maka, korban pun berlari tunggang langgang namun seketika itu juga pelaku melempar korban dengan batu bata dan mengenai muka korban  dan goya dalam kondisi kesakitan itulah pelaku membabi buta menghantamkan celurit ketubuh korban berkali-kali. Sehingga, korban mengalami luka robek didahi kiri dan luka bacok dipergelangan tangan kiri.



Dalam kondisi terluka korban mengajak Nurhasan dan Edo warga yang melihat langsung kejadian untuk melapor ke Polsek Pemulutan. Mendapat laporan tersebut Ka Polsek Pemulutan, Iptu Iklil Alanuari ST, didamping Kanit Reskrim, Ipda Zulkarnain Alfianata ST dan Tim Crocodilenya mendatangi lokasi dan menangkap pelaku berikut barang bukti sebuah celurit dan batu bata. 



Saat ini pelaku sedang menjalani proses hukum di Mapolsek Pemulutan yang dianggap melanggar Pasal 351 KUHP. Informasi ini di dapat dari pers rillis di jaringan WA Macan OI Pers. (kir: puyang sabar/"apa-news")

18 Desember 2021

Wagub Sumsel Ajak KB FKPPI Sumsel Jaga Soliditas


Palembang, "AP-News" Online

WAKIL Gubernur Sumsel, H Mawardi Yahya, mengajak seluruh PD Keluarga Besar FKPPI Sumsel untuk tetap menjaga soliditas para kader-kader keluarga besar TNI dan Polri di Sumatera Selatan.
Hal tersebut disampaikan, Mawardi Yahya, pada Pembukaan Rapat Pimpinan Daerah KB FKPPI PD VI Sumsel dengan tema "Konsolidasi Organisasi Untuk Soliditas KB FKPPI Sumsel," di Aula Denpom Palembang, Kamis (16-12).



Hadir langsung Dewan Pembina PD VI KB FKPPI Sumsel, Syahrial Oesman, PLT Ketua Dr. H Nasrun Umar, MH Wakil Ketua, H Darmawan SH, Dewi Astenia, H Bastari, Sekretaris Cik Naya SH, Kodam II/Swj yang diwakili oleh Danpomdam II/Swj, Kolonel Cpm Bayu Aji Widodo SH MHum, Aster Kodam II/Swj, Pengurus PD VI KB FKPPI Sumsel dan para tamu undangan.
"Kami berharap para kader-kader FKPPI Sumsel dimana pun berada tetap menjaga soliditas, bukan hanya solidaritas," tegas Mawardi. Dia juga mengapresiasi terselenggaranya Rapimda FKPPI Sumsel. "Mudah-mudahan melalui Rapimda FKPPI Sumsel ini melahirkan program-program positif yang akan dibawa pada Rakernas yang akan datang," terangnya.



Senada dengan itu dikatakan PLT Ketua PD VI KB FKPPI Sumsel, Dr  H Nasrun Umar menyampaikan,  FKPPI lahir dari nilai-nilai patriorisme dan nasionalisme yang tinggi dan merupakan warisan orang tua yang telah berkorban dan berjasa bagi bangsa dan negara. "Untuk itu, menjadi keharusan untuk terus mewariskan nilai-nilai luhur orang tua kita, sehingga mengabdikan diri kepada bangsa dan negara Indonesia adalah harga mati bagi FKPPI," jelas Nasrun Umar. 
Dia berharap melalui forum Rapimda FKPPI Sumsel ini, dapat dirumuskan program-program positif dan strategis yang dapat memacu dan mendorong akselerasi pembangunan daerah sejalan dengan program yang diprioritaskan oleh pemerintah provinsi Sumsel, yaitu Sumsel Maju Untuk Semua.



"FKPPI Sumsel konsisten mendukung arah kebijakan pembangunan di Sumsel, khususnya saat pandemi COVID-19 dengan melakukan kegiatan sosial, guna pencegahan dan penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan," terang HNU sapaan akrabya. Tak lupa, HNU berpesan agar tetap menjaga marwah FKPPI Sumsel dimana pun berada, juga saat nanti mengikuti MUNAS X KB FKPPI yang akan berlangsung pekan depan. Dalam kesempatan tersebut, Kodam II/Swj yang diwakili oleh Danpomdam II/Swj, Kolonel Cpm Bayu Aji Widodo SH MHum mengucapkan selamat atas terselenggaranya Rapimda Keluarga Besar FKPPI Sumsel tahun 2021.



Dia berharap FKPPI Sumsel tetap menjaga kekompakan dan soliditas antara kader-kader FKPPI Sumsel dalam menjaga marwah keluarga besar TNI dan Polri. 
"FKPPI bisa menjadi penyambung aspirasi bagi TNI POLRI yang duduk di pemerintahan dan parlemen, karena tidak ada lagi fraksi yg mewakili TNI POLRI," pungkasnya.



Sementara itu, Sekretaris PD VI FKPPI Sumsel, Cik Naya, SH mengatakan bahwa dalam Rapimda ini salah satunya juga akan dibahas agenda-agenda utama yang menjadi prioritas untuk dibawa pada forum Rapimnas FKPPI yg akan berlangsung di Jakarta pekan depan. 
Untuk diketahui pada Rapimda tersebut juga digelar Pelantikan GM FKPPI Sumsel yang diketuai oleh Teddy Purwadi didampingi Sekjend Yan Hariranto.(kir: asdit abdullah/"ap-news")

11 Desember 2021

Lagi! NPC OI Sukses Jadi Juara Umum

Ogan Ilir, "ap-news" Online
Kontingan National Paralympic Committee  Indonesia (NPCI) Kabupaten Ogan Ilir (OI) kembali mengukir prestasi membanggakan dengan kembali tampil menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Paralmypic Provinsi III (Peparprov) Sumsel di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Demikian kata Ketua NPCI OI, Syafarudin Gultom, kepada media ini melalui selularnya jelang Acara Closing Ceremony Peparprov Sumsel III OKU, yang berakhir hari ini. Sabtu (11-12) siang.



Dan lanjutnya, tampil mengesankan sejak awal kompetisi hingga dinobatkan sebagai juara umum, para atlet NPCI OI sukses mengumpulkan 28 Medali Emas, 9 Medali Perak dan 18 Medali Perunggu, unggul atas saingan terdekatnya di posisi kedua Kontingen  dari Kabupaten Muaraenim yang meraih 25 Medali Emas 27 Perak dan 17 Medali Perunggu, paparnya.

Masih katanya, dengan torehan prestasi tersebut, Kontingan NPCI OI sukses mempertahankan status  sebagai juara umum untuk ketiga kalinya sejak pertama ajang olah raga para atlet difabel ini digulirkan, yaitu pada Tahun 2017 di Kabupaten Muaraenim dan Tahun 2019 di Prabumulih, ujarnya menambahkan.



Maka itu, selaku Ketua NPCI OI Syafarudin memberikan apresiasi setinggi tingginya untuk semua atlet, pelatih dan offisial atas kerja keras dan semangat juang tinggi sehingga prestasi membanggakan dapat diraih. Dikesempatan sama, Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, khususnya kepada  Bupati OI, Panca Wijaya Akbar atas segenap bantuan, dukungan dan pembinaan selama ini.



Ditambahkannya, ucapan terima kasih juga disampaikan untuk keluarga para atlet  maupun masyarakat Ogan Ilir, atas do'a dan dukungannya sehingga semua ini bisa kembali diraih. Ia berharap mudah mudahan kedepannya atlet NPCI OI akan mampu mempertahankan prestasi ini dan dapat meningkatkan jumlah perolehan medali dikompetisi selanjutnya, tandasnya.

Informasi dihimpun acara Closing Ceremony Peparprov Sumsel III dijadwalkan berlangsung sore ini, sekitar Jam 15.00 WIB di Gedung Pendopoan Rumah Dinas Bupati OKU di Baturaja.



Sementara menurut Sekda Ogan Ilir, H Muhsin Abdullah, terkait kabar gembira ini mengucapkan selamat dan berharap prestasi yang diraih atlet NPCI OI akan memacu semangat bangkitnya prestasi atlet olahraga lainnya di Kabupaten Ogan Ilir (van/"ap-news")

10 Desember 2021

Reuni SPG PGRI'77 Meriah Penuh Keakrapan



Palembang,  "ap news" Online

MENJAGA Silaturahmi antar sesama teman alumni mulai dari tingkat SD, SMP, SLTA termasuk alumni perguruan tinggi. Penting dilestarikan paling tidak di era serba canggih sekarang ini bisa menjalin komunikasi lewat medsos WA, FB, Twiter, Instagram, line, bahkan VC dapat bertatap muka non fisik  secara langsung sambil hhh-hihihi  melepas kangen. 



Seperti, Alumni SPG PGRI'77 Palembang yang dimotori, Sukri Hudipa (60) pasca pensiun dari dunia pendidiikan  PNS yang terakhir bertugas di Korwil Diknas Indralaya. Dari obrolah lewat HP berlanjut tatap muka dengan menghadirkan Mantan Wali Kelas  SPG PGRI Palembang, Drs Amrah Dhani Azis, yang berlangsung meriah. Dalam silaturahmi perdana tersebut disepakati akan digelar pertemuan sekali sebulan secara bergiliran dikediaman masing-masing.



Mantan Wali Kelas SPG PGRI, Drs Amrah Dhani Azis, saat didaulat menyampaikan pesan kesannya mengatakan, kita sudah lama tudak berjumpa dan bertatap muka sehingga rasa kangen ingin ngumpul dan bertegur sapa dengan kalian semua sering hadir dalam kesendirian dirumah...tutur kata sang guru sekaligus kepala sekolah ini..yang disambut haru dan terasa sedih dan gembira oleh para alumni yang hadir..Dan tambah Drs Amrah, dengan masih sehatnya kita sehingga bisa memanfaatkan perangkat era globalisasi dengan kecanggihan sarana komunikasi. Mari kita, manfaatkan untuk merekat silatuhrahmi dengan hal-hal positif melalui jaringan komunikasi, ajak Drs Amrah penuh harap.



Sementara itu diantara teman teman SPG PGRI'77 yang hadir seperti, Karlin Erlina, Nawawi dll. Reunian ini dimanfaatkan dengan saling berbagi pengalaman dan senda gurau serta hiburan sumbang lagu. Sehingga, meriahnya acara ini sangat terasa menjadi obat rindu temu kangen keluarga besar SPG PGRI'77 .


Disepakati pada masa yang akan datang reunian akan terus digelar baik langsung maupun komunikasi lewat dunia maya seperti, fb, wa, igt, twiter, line, artinya kita boleh pilih jaringan medsos apa yang akan kita gunakan untuk selalu berkomunikasi, tutur Karlin Ernawati, yang belum lama dari pertemuan ini beliau Almarhummah. Semoga Almarhummah husnul khotimah...Aamiin.


Sementara,  Nawawi dalam penegasannya usai Karlin bebicara mengatakan, coba cari dan kita hubungi teman-teman yang lain ajak bergabung agar  reunian kita selanjutnya semakin meriah dan lengkap sehingga menjadi perekat hubungan silaturahim kita semua alumni dimasa tua, terang Nawawi. (mhs/"apa-news").

08 Desember 2021

Atlet Juara Porprov Akan Dibawa Kemana?




Oleh : Drs H Iklim Cahya, MM ( Wakabid Humas KONI Sumsel/Mantan Ketum KONI OI).

PEKAN Olahraga Provinsi   Sumatera Selatan (Porprov Sumsel) XIII tahun 2021 di OKU Raya telah berakhir dengan bermacam pernak-perniknya, baik plus maupun minus yang menjadi pengalaman dan pelajaran berharga untuk event di masa mendatang. Selanjutnya pasca Porprov, hal yang sangat penting dilakukan adalah bagaimana  pembinaan atlet yang meraih juara, baik peraih medali emas, perak maupun perunggu. Baik  dari nomor  perseorangan maupun beregu. Karena pada hakikatnya event Porprov diadakan untuk menjaring atlet-atlet potensial untuk dibina lebih lanjut menjadi atlet Sumsel yang dipersiapkan untuk event berskala nasional, seperti PON dan Kejurnas.



Sudah selayaknya para atlet yang menjadi juara Porprov, terutama mereka yang meraih medali emas dan perak, direkrut dan dimasukkan sebagai atlet Sumsel (tingkat provinsi),  terutama yang sifatnya perseorangan atau beregu kecil. Sedangkan cabor  beregu besar seperti sepakbola, volly indoor, basket, bola tangan, dan hockey, para atlet yang direkrut tentu sifatnya atlet pilihan dari tim/regu yang terbaik. Disinilah peran tim pemandu bakat (talent scouting) sangat vital. Tindak lanjut para juara Porprov ini sejatinya ditangani oleh KONI Provinsi yang bekerjasama dengan Pengprov Cabor terkait. Para juara ini sebaiknya dipanggil kembali untuk dilakukan seleksi lanjutan. Nah bagi mereka yang terjaring akan dibina lebih lanjut oleh Koni Provinsi, sementara yang tidak terjaring dikembalikan ke kabupaten/kota. 



Cara ini juga bisa digunakan oleh Koni Provinsi yang merupakan PB Porprov, untuk memastikan apakah atlet pemenang Porprov tersebut murni atlet daerah Sumsel atau hanya "dibon" untuk kepentingan sesaat. Kalau ternyata atlet peraih medali itu sifatnya "bonan"  belaka, sudah selayaknya daerah dan cabor yang melakukan hal ini di black-list tidak boleh ikut Porprov berikutnya (Porprov XIV di Lahat). Bila perlu juga, medali yang telah diraih dalam Porprov XIII dibatalkan. Kalau hal ini dilakukan setidaknya akan memberi efek jera bagi kabupaten/kota yang berbuat demikian.



Nah kembali kepada tindaklanjut pembinaan terhadap para atlet juara Porprov yang telah lolos seleksi lanjutan, tentu mereka tercatat sebagai atlet provinsi. Mereka akan bergabung dan bersaing dengan atlet Sumsel eks PON Papua lalu. Dengan demikian maka gelaran Porprov bukan hanya sekedar ceremonial dua tahunan, tapi juga bermanfaat dalam memperkaya/menambah atlet tingkat provinsi.



Tentu dalam hal ini diperlukan biaya pembinaanes yang tidak sedikit. Bagi atlet dari daerah yang akan dibina oleh KONI provinsi, juga perlu pengaturan asrama/home stay dan juga tempat sekolah/kuliah bagi yang msh bersekolah. Hal-hal teknis dan soal pembiayaan tersebut harus direncanakan seapik mungkin.  Tapi bisa juga dilakukan dengan pola lain, yakni atlet yang sudah promosi menjadi atlet provinsi ini, pembinaannya tetap di daerah kabupaten/kota, tapi dengan biaya dan kontrol ketat dari KONI provinsi. Masalah teknis ini bisa dirembukkan lebih lanjut mana yang paling baik dan paling mungkin dijalankan. Tapi esensinya bahwa para atlet pemenang Porprov, harus mendapat pembinaan lebih lanjut dan lebih baik.



Begitulah kalau Sumsel ingin memperbaiki prestasi di PON 2024 mendatang. Memang peringkat Sumsel pada PON Papua naik ke urutan 16 dari 34 provinsi, hal ini secara rangking lebih baik dibanding prestasi pada PON 2016 di Jawa Barat yang menempati peringkat 21. Tetapi hal ini masih belum bisa dibanggakan, apalagi Sumsel mempunyai fasilitas olahraga yang bertaraf internasional. Karena itu sepantasnya untuk bidang olahraga, Sumsel terbaik di luar Pulau Jawa. Setidaknya paling kecil masuk peringkat 10 besar secara nasional. 
Karena itu untuk mencapai prestasi tersebut, memang harus dilakukan pembinaan atlet secara lebih intensif, terencana, terarah, dan berkelanjutan dengan kurun waktu yang memadai. Untuk menghadapi PON tahun 2024 di Sumut dan DI Aceh, setidaknya pembinaan harus dimulai paling lambat pertengahan tahun 2022 hingga menjelang PON tahun 2024.



Para atlet yang digembleng bersumber dari atlet yang memperkuat PON Papua lalu, ditambah para atlet pemenang Porprov XIII OKU Raya. Dengan stok atlet seperti ini, ditambah pembinaan sejak sekarang, mudah-mudahan prestasi  Provinsi Sumsel di ajang nasional akan sesuai harapan. Inilah yang sejatinya ditindaklanjuti pasca Porprov di OKU Raya ini. Jangan lagi membuang banyak waktu. 



Semua pihak yang terkait dalam pembinaan olahraga di tingkat provinsi mulai dari Dispora,  Disdiknas, KONI dan Pengcabor, dengan didukung Gubernur dan DPRD, seyogianya satu persepsi. Dan persepsi itu tiada lain adalah pembinaan sejak sekarang, terpadu, objektif dan bertujuan mencetak juara/prestasi. Mengenai teknisnya bisa juga lokasi pembinaan para atlet tingkat provinsi ini, dibagi ke daerah2, tapi dengan catatan di bawah supervisi dan kontrol ketat tim olahraga provinsi. Ayo saatnya Sumsel cetak juara!. *****

07 Desember 2021

Yayasan As-Sudais Ogan Ilir Terima 15 Santriwati Tahfizh Gratis


Indralaya, "A-News" Online

SEBANYAK 15 orang santriwati dari anak yatim/dhuafa akan diterima belajar tahfizh Al-Qur'an di Yayasan Daarul Qur'an As-Sudais yang beralamat di Jalan PDAM Komplek Graha Cendana, Kelurahan Indralaya Indah, Kabupaten Ogan Ilir (OI). Penerimaan santri perempuan (akhwat) ini, tidak dipungut biaya (gratis).



Menurut Pengasuh Yayasan Daarul Quran As-Sudais, Hj Syakiroh Mukhtashor, S.Ag yang akrab disapa Umi Teta di Indralaya, Selasa, ( 7-12) penerimaan calon santriwati ini tidak dipungut bayaran alias gratis. Hingga saat ini, lanjut Us !mi Teta, sudah ada tiga orang yang mendaftar dari Kabupaten OI, OKI, dan Muba.
Adapun persyaratan calon santriwati yang akan diterima yakni anak yatim piatu / dhuafa, berusia umur 11 - 25 tahun, sudah bisa baca Al-Qur'an, bersedia tinggal di asrama sesuai perjanjian dan siap menaati peraturan yayasan.



Menurut umi Teta, pihaknya menyediakan gedung asrama yang cukup nyaman dan kondusif, fasilitas tempat tidur, lemari pakaian, vitamin, mushaf Al-Qur'an Yadain, buku mutaba'ah, buku zikir, serta makan tiga kali sehari. Kemudian juga selama santriwati mondok akan didampingi muhafizhoh yang profesional di bidang tahfizh Al-Qur'an, serta ustadzah yang bersanad, tuturnya.



Selain itu juga kepada santriwati akan diberikan kegiatan tambahan yakni olahraga memanah yang tempat latihannya disekitar asrama. Dan setelah mengikuti pembelajaran kepada santriwati yang dinilai telah memenuhi kriteria akan mendapatkan sertifikat, ujar ustadzah asal Desa Sakatiga ini.



Kepada mereka yang berminat dan memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas, silahkan mendaftar langsung ke asrama atau melalui saluran whatsApp 0812-7846-6753. ( ica/"ap -news").

01 Desember 2021

Bupati Ogan Ilir Kukuhkan Safarudin Gultom Sebagai Ketua NPC OI Periode Tahun 2020 -2025


Ogan Ilir, "ap-news" Online
PENGURUS National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Ogan Ilir atau lebih dikenal sebagai Persatuan Olahraga  Atlet Penyandang Disabilitas itu resmi dikukuhkan oleh Ketua Pengurus NPCI Provinsi Sumsel, Rian Yohwari, yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Caram Seguguk KPT Pemkab OI Tanjung Senai, Selasa (30-11) pagi.



Saparudin Gultom, Ketua NPCI Ogan Ilir, kembali terpilih untuk kepengurusan Periode Tahun 2020 - 2025. Usai mengukuhkan kepengurusan tersebut, Rian Yohwari, selaku Ketua NPCI Sumsel, memberikan ucapan selamat bertugas untuk pengurus yang baru dan berharap dibawah kepengurusan ini, NPCI OI akan kembali dapat mengharumkan nama Kabupaten OI dengan prestasi pada setiap event yang diikuti. Menurutnya, seperti diketahui pada ajang Porprov NPCI Sumsel yang digelar di Kabupaten Muaraenim dan Prabumulih Tahun 2017 dan 2019, atlet NPCI OI berhasil tampil menjadi juara umum pada kedua ajang tersebut. 



Maka itu, bukan tidak mungkin pada ajang Porprov NPCI Sumsel di OKU Raya yang digelar pada 3 Desember nanti, atlet NPCI OI  akan kembali berjaya dan berhasil menjadi juara umum dengan berbekal semangat dan pengalaman atas raihan prestasi yang telah dicapai sebelumnya, ujarnya memberi semangat.

Bupati OI, Panca Wijaya Akbar, diwakili  Asisten I Pemkab OI, dr Hj Sisca Susanti mengarahkan, selain menyampaikan ucapan selamat bertugas pada pengurus NPCI OI yang baru dilantik. Bupati Panca, berharap agar kepengurusan ini akan mampu untuk lebih memajukan lagi olahraga difabel Kabupaten OI kedepannya.



Dikesempatan ini, juga diserahkan bonus untuk para atlet difabel dan official atas  prestasi pada ajang Peparprov Prabumulih II Tahun 2019, berupa uang pembinaan sebesar Rp. 165.000.000, -untuk atlet dan Rp.85.000.000, -untuk pelatih  yang diserahkan Asisten I, dr Sisca Susanti, sebagai perwakilan Pemerintah OI.



Usai pengukuhan kepada pers, Syafarudin Gultom, meminta do'a dan dukungan dari seluruh masyarakat Ogan Ilir, agar kepenguran NPCI OI mampu mengemban amanah yang diberikan untuk memajukan olahraga difabel ini, dengan raihan prestasi para atlet di setiap event yang diikuti. Disinggung target pada ajang Paparprov OKU Raya nanti, pria bersahaja ini mengatakan hanya menargetkan menduduki tiga besar.



Prosesi ini dihadiri, Asisten I, turut hadir dalan acara ini perwakilan dari Polres OI, Dandim 0402 OI/OKI serta perwakilan dari beberapa instansi Pemkab OI. (van/"ap-news).

Belajar Dari Sepak Takraw Ogan Ilir





Oleh : Drs H Iklim Cahya, MM 
Wartawan/Ketua KONI Ogan Ilir periode 2015 - 2019


Ogan Ilir, "AP - News" Online

CABANG Olahraga  Sepak Takraw memang tidak se populer sepakbola, bulu tangkis, volly ball, atau tenis lapangan. Tapi, sepak takraw adalah olahraga prestasi yang dipertandingkan dlm setiap gelaran olahraga multi even mulai dari Porprov, PON, Sea Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Di Bumi Caram Seguguk Tanah Ogan Ilir, olahraga yang akrab dengan sepak dan smash salto ini, berkembang di Pemulutan Raya khususnya, di Kecamatan Pemulutan Barat (Pembar). Hebatnya dalam setiap Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang merupakan ajang olahraga terbesar di Sumsel, cabor Sepak Takraw selalu ikut dan hebatnya lagi, selalu menyumbang lebih dari satu medali untuk OI. Karena itu pantas bila insan olahraga di OI mengambil pelajaran dari cabor Sepak Takraw ini.



Adalah Sarnubi, Rohimin SPd,  dan rekannya, Jailani SPd, dua guru olahraga di Pembar yang "gila" akan olahraga ini. Merekalah yang membina anak-anak di Pembar yang suka dan hobbi bermain sepak takraw. Karena keterbatasan dan keadaan, mereka hanya membina atlet yang ada di kampung sendiri, Desa Talang Pangeran dan sekitarnya.



Dari dulu mereka fokus membina peminat dan atlet sepak takraw. Latihan rutin digelar 2-3 kali per pekan secara kontinyu, bertempat di lapangan terbuka halaman sebuah SD di desa tersebut. Dikarenakan balai / gedung tertutup belum punya. Efeknya klau hujan terpaksa latihan ditunda.



Tapi istimewanya mereka tetap menikmati kondisi dan suasana tersebut, walau banyak keterbatasan. Tak ada kata menyerah buat mereka. Dan pepatah klasik ternyata benar ; bahwa proses tak pernah mengkhianati hasil. Kerja keras dan perjuangan mereka, disertai kesungguhan dan semangat, ternyata membuahkan hasil yang lumayan baik. Bahkan bila dilihat dari masih banyaknya keterbatasan yang ada, prestasi mereka sudah cukup membanggakan. Setiap Porprov cabor sepak takraw tidak pernah nihil medali. Baik itu medali emas, perak, maupun perunggu.



Berdasarkan catatan yang ada, pada Porprov X tahun 2015 di Kota Lubuklinggau, cabor Takraw menyumbang dua medali emas, selain medali perak dan perunggu. Begitu juga saat Porprov XI di Palembang thn 2017, Porprov XII di Prabumulih 2019, dan Porprov XIII di OKU Raya tahun 2021 ini, medali emas selalu mereka persembahkan untuk Ogan Ilir. Pada Porprov terkini di OKU Raya, dua medali emas dan dua medali perunggu mereka sumbangkan, untuk membantu OI terhindar dari posisi juru kunci.



Bukan hanya itu prestasi cabor sepak takraw OI, pada Porwil 2016 di Provinsi Bangka-Belitung tim sepak takraw  Sumsel yang juga diperkuat atlet OI lolos utk maju ke ajang PON di Jawa Barat. Kendati tak mendapatkan medali saat tampil di PON 2016 tersebut. Begitu pula saat tim Sumsel tampil di ajang Pra PON Papua yg digelar di Sukabumi tahun 2019, pesepak takraw Sumsel yang juga diperkuat atlet OI, juga lolos ke PON Papua. Saat itu atlet Wisnu Tama bersama pelatih Sarnubi terpilih untuk tampil di PON Papua 2021, hanya disayangkan akibat subjektifitas pelatih keduanya ditendang, sehingga tidak masuk dalam tim sepak takraw ke PON Papua.



Catatan prestasi Sepak Takraw OI ini, sejatinya menjadi pelajaran  berharga bagi pembina dan insan olahraga di Bumi Caram Seguguk. Dari sini dapat dipetik pelajaran bahwa dengan kerja keras dan kesungguhan, terutama melakukan latihan rutin secara kontinyu, prestasi yang diharapkan dapat tercapai. Kemudian dengan kebersamaan dan kekompakan, baik sesama pemain maupun dengan pelatih dan pengurus, semangat dan keikhlasan dapat tercipta. Bayangkan dengan stok bibit atlet yang hanya terbatas dari Pemulutan Barat, lapangan sederhana dan fasilitas seadanya, sejumlah atlet sepak takraw OI mampu berprestasi di level Sumsel dan menyumbang atlet utk tampil di ajang nasional. Bayangkan bila sarana lengkap, biaya utk rekrutmen atlet dimiliki, biaya untuk sparing dan ikut kejuaraan juga tersedia, ditunjang biaya peningkatan kapasitas pelatih juga ada, pastilah prestasi cabor tersebut bisa lebih baik lagi.



Sebetulnya hal yang sama juga terlihat di sejumlah cabor lainnya seperi Bola Basket, Taekwondo, Bola Tangan,   Wushu yang juga melakukan pembinaan rutin.  Tapi cabor-cabor ini, ketersediaan atletnya lebih relatif terbuka, bila dibanding dengan cabor sepak takraw. Termasuk peluang atlet selama ini dalam ikut di kancah nasional. Nah, tidaklah salah kalau  ingin memajukan prestasi olahraga di daerah ini, kita mengambil sebagian pelajaran dari fakta yang nampak di cabor sepak takraw tersebut. Diantaranya pelatihan rutin dan kontinyu, kekompakan dan kebersamaan, kerja keras dan kesungguhan. Termasuk melibatkan para guru olahraga yang masih energik dan memiliki rasa memiliki terhadap daerah.



Disini bisa menjadi masukan bagi semua pihak yang terkait, seperti Pemkab, Disporpa, Dikbud, KONI, dan Pengcabor, untuk mewujudkan lembaga pembinaan atlet mulai usia belia, secara terukur, kontinyu dan konsisten. Menurut saya hal tersebut harus sudah dimulai, secara bertahap dan terencana, tidak mesti menunggu ideal dulu baru mulai. Ibaratnya kalau mau sedekah tidak harus menunggu kaya dulu, tapi bersedekahlah dari sebelum kaya hingga saat sudah kaya.
Membina olahraga hingga meraih prestasi, tidak bisa dilakukan secara instan, atau baru berlatih saat menjelang event, tapi harus disiapkan sejak dini, secara kontinyu dan konsisten. Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi. Nomor 16 tetap semangat. Salam Olahraga !. *****

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi