Ogan Ilir, "Agungpost - Pikiranrakyat" Online
UPAYA menciptakan wartawan berkualitas dan profesional, PWI Ogan Ilir kembali buka pelatihan jurnalistik terhadap 61 wartawan yang bertugas kabupaten ogan ilir. Kegiatan ini sebagai tambahan bekal ilmu dan pemahaman tentang jurnalistik agar wartawan cerdas dalam menjalani profesi ini. Kegiatan ini menghadirkan pemateri berkompeten dibidang jurnalistik seperti, H Okctap Riady mantan Ketua PWI Sumsel, dua periode dan pernah sebagai Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Pusat, HM Syarifuddin Basrie Onwer Agung Post Group sekaligus wartawan senior dan anggota DK PWI Sumsel, Iklim Cahya Mantan wartawan Sripo, mantan Ketua DPRD OI, sekarang aktif sebagai penggiat sosial serta wartawan media, Koran Rakyat.online, Sardinan Delisep Wartawan Senior yang aktif di Ogan Ilir, dan Sarono Putra Sasmitho Wartawan UKW Utama dan wartawan aktif di Sumsel.
Pelatihan ini diharapkan diikuti semua anggota yang tergabung pada PWI Ogan Ilir, mari kita sama-sama belajar tentang tugas pokoknyo wartawan, memahami kode etik jurnalistik dan uu40 tentang pers dan PDRT PWI, Demikian ungkapan Ketua PWI Ogan Ilir, Fredi Kurniawan, saat diwawancarai tim media "Agungpost- Pikiranrakyat" tadi pagi.
Lebih lanjut Fredi menjelaskan, menjadi seorang wartawan tak segampang membalikkan telapak tangan, kita perlu banyak belajar, maka dengan adanya pelatihan ini saya harapkan rekan-rekan memanfaatkan pelatihan ini semaksimal mungkin agar kedepan wartawan ogan ilir lebih profesional dalam bertugas selain itu saat membuat berita mereka bisa menuangkan hasil liputan dengan pola pikir jenius kedalam tulisan sehingga produk berita ya dapat dipahami siapapun pembacanya.
Dan kata Fredi menambahkan, saya mengajak rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam PWI Ogan Ilir. Setelah selesai pelatihan ini tingkah pola peliputan dan pemberitaan sesuai dengan produk jurnalistik berdasarkan syarat berita 1H5W+S dan disana fungsi pers sebagai, sarana pemberi informasi, edukasi, hiburan serta sarana sosial kontrol, terpenuhi, tegas Fredi.
Pada pelatihan sessi ke II, jumat kemarin, (20-10). Menampilkan pemateri, HM Syarifuddin Basrie S.I.Kom Onwer "Agung Post Group" sekaligus Wartawan Senior di Ogan Ilir, adapun materi yang disampaikan mengenai kode etik jurnalistik dan undang-undang tentang pers serta, etika peliputan dan etika penulisan berita sesuai dengan persyaratan sebuah pemberitaan menggunakan rumus 1H5W Plus S atau Bahaso kitonyo kato, Pak Haji Sabar, 3Pa = apa, mengapa, siapa, 3Ma = Dimana, , Bilamana, Bagaimana, plus Scurity, Safety (mempertimbangkan berita layak tidak layak atau resiko)
HM Syarifuddin Basrie atau yang akrab disapa Pak Haji, menuturkan menjadi wartawan itu harus diawali dengan niat baik, semua kebutuhan untuk meliput termasuk penampilan harus sesuai jangan berpakaian sembrono apalagi pakaj sandal jepit. Urakan boleh tapi bersih menarik. Selain itu apa yang harus kita liput persiapkan seperti, perkataan, pertanyaan yang bakal dikeluarkan harus sudah terencana didalam otak kita. Maka itu, wartawan harus banyak belajar agar jiwa raga menjadi gudang perbendaharaan kata. Sehingga, menghadapi apapun, siapapun, dimanapun. Pertanyaan atau obrolan apapun secara spontan kita bisa berintraksi dan menuangkan inovasi disana, terang Pak Haji Sabar.
Dan tegasnya membandingkan, pada umumnya para wartawan profesional dipusat dan daerah yang setiap hari berhubungan dengan dengan berbagai pejabat dan narasumber pasti kawakan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Diyakini mereka juga terus mengasah pengetahuan sehingga peka dan cerdas memila kata dan kalimat saat menuliskan berita.
Diakhir sharing session HM Syarifuddin Basrie menyarankan, sebelum bertugas pasanglah niat baik terhadap apapun yang ditemui saat menjalankan tugas meliput. Karena walau tidak kasat mata tapi, niat menentukan kelancaran dan kesuksesan dalam beraktivitas sehari hari, pungkasnya.(cal/"Agungpost-Pikiranrakyat"/*****).