AGUNG POST NEWS: BANYUASIN
Tampilkan postingan dengan label BANYUASIN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BANYUASIN. Tampilkan semua postingan

26 Februari 2017

Warga Sembawa Banyuasin Dimakan Buaya 8 Meter

foto ilustrasi
Maulana (16) warga Desa Santan Sari Kecamatan Sembawa hilang ditarik buaya muara sepanjang 8 meter di Muara Sungai Dempa Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa, Senin (7/11/2016) pukul 17.30 WIB.

Korban saat kejadian sedang bersawah bersama ibunya Pauzia dan kakaknya di areal yang bersebelahan dengan muara sungai.

Tiba-tiba tanpa diketahui korban dan keluarganya, buaya yang diperkirakan sepanjang 8 meter itu naik ke daratan dan langsung menyambar korban. Korban diseret buaya tersebut masuk ke dalam sungai. Kakak korban berusaha menolong namun kalah tenaga.

"Kami tarik-tarikan dengan buaya itu tapi kalah tenaga dan tetap tidak bisa menyelamatkan korban. Anak saya menghilang di sungai dan tidak terlihat lagi. Saya dan kakak manggil warga. Dan sekarang masih dicari, mudah-mudahan ada sisa jasad anak kami dan bisa dikebumikan," kata Pauzia.

Pen, salah satu warga disekitar membenarkan adanya kejadian itu. "Sampai saat ini Kami masih melakukan pencarian, dan mudah-muda bisa menemukan jasad korban" kata dia. (ron-hba/ap)

3 Penumpang Kapal Tak Selamat Seberangi Sungai Hantu Banyuasin

Proses Evakuasi Korban 
Kali ini kecelakaan air terjadi di perairan Sungai Hantu, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), dan memakan korban penumpang kapal yang merupakan warga luar Sumatera.

Kapal PT CLS yang membawa 17 orang karyawan melintasi perairan Sungai Hantu pada Minggu, 19 Februari 2017 sekitar pukul 18.00 WIB. Di tengah perjalanan, ombak setinggi 1,5 meter langsung menghantam kapal perusahaan perkebunan sawit ini.

Kapal akhirnya oleng dan para penumpang beserta awak kapal langsung tenggelam ke Sungai Hantu. Tim Sat Polair Polres Banyuasin dibantu petugas Basarnas dan Dit Polair Polda Sumsel langsung menolong para penumpang kapal.

Dari 17 orang penumpang yang tenggelam, sebanyak 14 orang bisa menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian perairan anak Sungai Musi.

Sedangkan tiga orang lainnya tidak diketahui keberadaannya. Dua di antaranya adalah pasangan suami istri, Mustofa (43) dan Suminem (41), yang tercatat sebagai warga Desa Gurung Mali Kecamatan Sei Tebelian, Kalimantan Barat (Kalbar).

Sedangkan korban lainnya atas nama Suparman (30) merupakan warga Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Senin (20/2/2017) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, petugas menemukan kedua korban sepasang suami istri di dekat Tempat Lokasi Peristiwa (TKP). Kondisi mereka sudah tak bernyawa dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang," kata Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sumardani

Pada Senin pagi, petugas menemukan korban lainnya, yaitu Suparman, di areal kecelakaan dalam kondisi meninggal dunia. Kecelakaan itu, ucap dia, diduga karena jumlah penumpang yang lebih, sehingga kapal mudah oleng saat dihantam ombak besar di Sungai Hantu.

Sat Polair Polres Banyuasin langsung mengamankan Yanto (37), warga Desa Kualo Puntian, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Yanto merupakan salah satu penumpang yang selamat dan bertugas sebagai pengemudi kapal.

"Pengemudi kapalnya sedang kita periksa terkait kapasitas perahu dan standar keselamatan penumpang. Ketiga korban yang meninggal itu rencananya akan pulang ke Pulau Jawa," kata Andri.

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi