AGUNG POST NEWS: GONG
Tampilkan postingan dengan label GONG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GONG. Tampilkan semua postingan

13 Juni 2021

Pesan Dari Murid Buat Tim Formatur Musda MUI Ogan Ilir Tahun 2021


Ogan Ilir, "ap-news"  Online
MUSDA MUI Ogan Ilir akan digelar Panitia Pelaksana Tanggal 28 Juni 2021 mendatang. Banyak  yang bisa dikandidatkan oleh Tim formatur sesuai aturan di MUI bahwa sistem pemilihan ketua harus melalui tim formatur  yang terdiri dari utusan Pengurus MUI kecamatan yaitu Ketua kecamatan,  Utusan ponpes / Tokoh masyarakat,  Pengurus Incumbent dan lain-lain.



Hebatnya,  calon ketua tidak boleh mencalonkan diri secara individu tapi harus dicalonkan melalui mekanisme tim formatur "Si Yang Di Calonkan" tentunya harus berpredikat Kiai atau Ulama dan memenuhi berbagai "ketentuan" yang berlaku di MUI.

Berdasarkan pengetahuan serta pengamatan penulis Kabupaten Ogan Ilir adalah gudangnya Kiai atau Ulama yang salah seorangnya pantas dicalonkan menduduki posisi Ketua MUI OI Periode 2021 - 2026 artinya banyak pilihan dari baik hingga terbaik. 



Namun,  penulis tidak berani menyebut nama kalangan Kiai atau Ulama tersebut karena takut ada yang tertinggal sehingga bisa menyulut "api neraka" dan diyakini formatur cukup mengerti tentang kriteria yang diatur MUI. Hanya sebagai masukan saja, tim formatur harus pandai memilah memilih sosok yang memenuhi persyaratan. 

Secara umum yang dipilih sebagai calon ketua jangan yang monoton paling tidak searah dengan pernyataan KH Jeje Zaenudin, menjelang Munas MUI pusat Tanggal 25-27 Nopember 2020 lalu mengganti KH Maruf Amin. Kandidat harus,  "Yang memiliki keluasan ilmu, integritas akhlaq, Zuhud dan Wara' serta wawasan keumatan dan kebangsaan yang lengkap," tegas KH Jeje kala itu.



Intinya ketua yang bakal dipilih itu mau dan bisa bekerja serta mau memadukan jadi satu antara perkataan dan perbuatannya. Selain itu, dia harus tegas dalam bertindak, berani bersikap kalau benar katakan benar. Demikian sebaliknya kalau salah  siapapun dia,  baik lembaga,  golongan termasuk oknum pemerintah dalam mengambil kebijakan, kalau dia salah katakan salah. Bukan hanya itu kandidat dipilih dan terpilih menjadi ketua, orangnya harus bisa menjadi motivator bagi umat, sekaligus pemberi solusi. Kalau sikap ini dijalankan  insyaAllah MUI Ogan Ilir akan mendapat simpati dan disegani dimana-mana.. semoga.. Aamiin. (kir: Puyang Sabar...murid).

15 Mei 2021

Imbas Ketegasan Dirut PLN Indralaya Bulan Puasa Krisis Air



CATATAN REDAKSI

Ogan Ilir,  "ap-news" Online

ALHAMDULILLAH. Rabu pagi, (12-05) PDAM Tirta Ogan ngucur lagi setelah hampir seminggu tidak ngalir sehingga membuat para pelanggan yang terdiri dari ribuan hamba Allah  kaum muslimin-muslimah yang sedang berpuasa Ramadhan 1442 Hijriyah merasakan krisis air mulai hari Jum'at hingga Rabu, (7-5  s/d 12-05 ), penderitaan kekurangan air begitu menyiksa karena air merupakan salah satu sumber kehidupan yang tidak tergantikan dengan kebutuhan pokok lainnya.



Maka, hampir seminggu PDAM  mati total karena meteran listrik sebagai mesin penggeraknya dicabut manajemen PLN Indralaya. Krisis air ini menambah penderitaan warga yang tengah berperang dengan Covid 19 yang dikabarkan intensitasnya meningkat. 

-


Apalagi saat itu Ramadhan medekati hari kemenangan Idul fitri  1442 Hijriyah. Seharusnya, pihak PLN melihat lebih luas akan kepentingan hajat hidup rakyat. Karena PLN Perusahaan BUMN milik Pemerintah Republik Indonesia yang tumbuh kembangnya juga untuk kesejahteraan rakyat. 



Beruntung rakyat Ogan Ilir masih sabar dan hanya menggerutu dalam hati saja..Ironisnya, dalam rentang waktu hampir seminggu itu tak ada yang tergerak menggugah PLN, pihak PDAM seolah sudah mati kutu termasuk kalangan Wakil Rakyat Ogan Ilir yang dipilih Rakyat terkesan seolah tidak peduli seharusnya saat begini taring DPRD untuk membantu rakyat ditunjukkan.. mengapa ya? Jawablah sendiri..



Tidak tahu secara persis kabarnya hari Selasa, (11-05) Direktur PDAM Indralaya sudah dipercayakan kepada, Ir H Sobli Rozali MSi,  mantan Sekda Ogan Ilir dan Hari Rabu pagi, (12-05) Air PDAM Indralaya sudah ngucur lagi mudah - mudahan ini berkat tangan dingin mantan Sekda Ogan Ilir dalam mengawali tugasnya..Kita berharap kedepan siapapun dan apapun jabatan yang di duduki..Dalam mengambil keputusan lihat, kaji dan pikirkan dampaknya apakah bersentuhan dengan kamaslahatan umat atau tidak !.. 



Selain itu,  merenunglah sebelum bertindak perhitungkan "untung ruginya" untuk kredibilitas kita kedepan..  Insiden Nakes 109 melebur simpati.. Semoga kedepan hal-hal seperti PDAM-PLN dan Insiden 109 tidak terulang lagi.. Diakhir Tulisan Ini Kami Menurunkan Sebuah Pepatah Puyang Sabar Untuk Direnungkan "Rangkul Yang Dekat Raih Yang Jauh.. Mari Bersatu Untuk Kesejahteraan" 



Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1442 H Mari Kita Saling Memaafkan Dan Introspeksi diri..Mohon Maaf Lahir Bathin Semoga Aktivitas Kita Selalu Jadi Ladang Amal Ibadah..Aamiin. ******

10 November 2017

Ketika Jeruk Makan Jeruk Durianpun Enggan Berbuah

……ok….GONG…

KESIGAPAN  Tangkap menangkap tangan di negeri ini akhir-akhir ini membuat semua pihak lebih waspada bahkan mungkin ada juga yang ketakutan, karena aksi ini kelihatannya belum menjadi efek jera bagi pelaku korupsi dan pelaku punguan liar (sogok menyogok)  buktinya aksi OTT semakin gencar. Padahal  Wapres Jusuf  Kalah sudah mengatakan, tidak perlu takut dengan KPK-TIPIKOR-Saber Pungli bahkan dengan siapapun kalau kita tidak nyeleweng atau korupsi  yaaaa lanjut aja jalankan program. Perkataan Pak Waprès benar dan sangat benar. Tapi, beliau mungkin kurang  mendapat informasi tentang  kisah pekerjaan dilapangan yang jauh dan sangat jauh dari istananya. Karena selama ini sering juga terdengar bahwa ulah oknum di daerah  suka juga memanfaatkan kondisi...main panggil dan ancam…sudah-sudahnya jadi  tumbuhan ATM,  yang akhirnya bagaikan buah simalakama pelaksana teknis..dimakan mati bapak,  tidak diembat mati “indung”..bingung..pak wapres kami didaerah ini, gerutu beberapa pajabat berkomentar setelah baca pernyataan Pak Wapres tersebut disebuah media cetak yang kebetulan  penulis ada disana.  Karena ibaratnya ketika berhadapan dengan  pohon “jeruk makan jeruk  termasuk durianpun enggan berbuah lagi” padahal kata mereka, kita baru saja mencairkan es batu namun karena cairnya ada yang meleleh tak sengaja…eee…infonya masuk ke akar jeruk yaaa pembawa es batu tadi langsung aja disambangi..nego.. Memang sulit membukti pembicaraan /kejadian seperti ini  ( introspeksi diri sajalah bagi yang merasa melakukannya) karena semua pada takut berbicara sehingga walaupun tak dikomando..aksi  tutup mulut bagaikan “biji mangga tumbuh secara alami”..kalau kinerja seperti ini dibiarkan. Maka atm ilegal akan menjamur disetiap lahan yang basah…Semoga  tuan-tuan petinggi di pusat  negeri segera turun menyelidiki  tumbuhan  jenis atm didaerah ini, sebab, kalau hal ini dibiarkan maka akan menjadi “wabah” menakutkan dan akhirnya semua jenis pohon produktif takkan bakal tumbuh dan berkembang lagi. Sehingga, vinalnya, semua terbengkalai namun isi atm terus mengalir..selain itu untuk membuat agar aksi jeruk tidak dibiarkan tumbuh secara liar mungkin saatnya tuan-tuan aktivis  yang  vocal dan berani  membuat pagar betis disetiap kawasan lahan basah, dan hasilnya angkut pakai truk ke bulan dan bintang-bintang disana..info ini juga dikirim ke langit yang ketujuh…semoa info awal ini menjadi bahan edukasi bagi “pribadi-pribadi”…salam takzim dari redaksi...******   

.


25 Oktober 2017

Bahaya!!! Ketika Pejabat Ditunggangi Kepentingan Pribadi


JUDUL diatas memang sangat memprihatinkan bila ada seorang pejabat dalam jabatannya sudah ditunggangi atau jabatan dijadikan jembatan untuk mencari kepentingan pribadi.  Kalau sudah demikian siapa yang salah? Pejabat yang mengangkatnya atau si pejabat yang diangkat..kelihatanya, seperti orang mempertanyakan..telur dan ayam.. mana yang terdahulu muncul ke dunia ini..atau sejeniskah ini dengan buah..simalakamah? bagi pengangkatnya..Sebenarnya yang mengangkatnya tidak salah karena sebelumnya pasti sudah ada yang menyeleksi, ini mungkin pengaruh si oknum pejabat yang bakal diangkat pandai memerankan rayuan mautnya dengan mimik pura-pura memelas, padahal dalam hatinya bertolak belakang bahkan mungkin sudah berencana..kalau saya nantinya diangkat dan duduk disana..saya akan bigini-begitu agar saya ini bisa membahagiakan anak isteri  dan mengangkat perekoniman ataupun status keluarga…haaaaa…cincaulah pejabat berhati busuk seperti ini..Tulisan ini muncul untuk mengingatkan pengambil kebijakan karena sudah ada isu, indikasi oknum pejabat  yang suka melanglang buana dan diangkat lagi, bahkan, catatan rekam jejak sebelumnya masih melekat  dalam benak banyak orang…perannya ketika menghadap, suka memelas sambil menjeler-jelerkan lidahnya, itu mah pembawaannya sejak lahir..untuk mendapat perhatian audien dihadapannya..Ironis dan ironis mudah-mudahan oknum yang merasa segera merubah sikapnya..sebelum dipecat..karena kalau lama bertahan pasti akan merugikan daerah dan banyak orang..apalagi yang bersangkutan tidak bisa membedakan mana lingkaran emas,  mana lingkaran setan dan cacing tanah..hantam kromo saja..bahaya bos kalau memelihara orang-orang seperti ini.. Tulisan ini cuma untuk mengingatkan sebagai info awal dan sedikitpun tidak berniat mencampakan orang, karena kami tidak bercokol di ekskutif maupun legislatif, tapi semata-mata melihat sejarah dan realita yang terekam cctv alami akhir-akhir ini. Rakyat hanya berharap agar roda pemerintah berjalan baik dan mendapat pelayanan prima, sehingga daerah ini maju dan terus berkembang..semoga “dulur penguasa” memakluminya dan menerjunkan spionase lain untuk mengawasi kinerja para pejabat  yang sudah duduk dikursinya…apalagi ini sudah masuk muara pintu kedua  bagi "dulur"..insyaa’Allah detektif partikelir terus akan membantu “dulur penguasa” mencapai tujuan gilang-gemilang dan jaya sampai dua masa…salam…kiriman teman negeri sebelah.******


17 April 2017

Dagang Orang dan Narkoba Biadab Negeri Darurat Narkoba & Jual Wanita Tuba Iman Taqwa



Gong

SEIRING kemajuan zaman di era serba moderen ini semakin berkembang dan maju pula pola pikir manusia dalam menjalani kehidupannya. Sayangnya, semakin tinggi pola pikir yang mengikuti arus kemoderenan zaman, tidak diikuti dengan menebalkan  kekuatan iman dan taqwa. Sehingga, bila ada jalan mendapatkan duit para pelakunya bagaikan kesetanan tanpa memperdulikan apakah itu haram halal atau perbuatan buruk atau baik. Bahkan, mereka seolah kehilangan akal sehat sehingga tanpa berpikir panjang yang penting senang dan mendapatkan duit banyak secara instan. Ironisnya, mereka pelakunya menghalalkan segala cara dengan sangat kejam dan lebih biadab karena tak segan memperdagangkan barang haram seperti narkoba, bahkan lebih kejam dan tidak berprikemanusiaan lagi mereka memperdagangkan orang “wanita dan anak-anak” lebih ironis lagi orang yang diperdagangkan itu terlebih dahulu di “nodai”. Sekarang pemerintah telah membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT-PPTPO). Dan saat ini  Wakil Gubernur Sumsel, H Ishak Mekki MM melaksanakan program sosialisasi ke-17 kabupaten/ kota di Sumatera Selatan. Sayangnya, pelaksanaan program GT-PPTPO tersebut kelihatannya belum dikolaborasikan dengan para kiai dan ulama untuk siraman rohani guna mempertebal keimanan ketaqwaan masyarakat. Dan mungkin akan lebih cepat hasil sosialisasi GT-PPTPO itu dirasakan manfaatnya, kalau diserapi dengan penceraahan kerohanian secara merata. Artinya, bentuk pelaku-pelaku GT PPTPO dengan melibatkan seluruh unsur lapisan masyarakat yang bergandengan tangan dengan para kiai atau ulama yang ada disetiap pelosok pedesaan. Kita semua berharap semoga program GT-PPTPO sukses dan dapat mencegah dan menyadarkan para pelaku perdagangan orang di negeri ibu pertiwi ini...Salam.******


29 Maret 2017

Sederhanakan Birokrasi Jangan Mengatasi Masalah Dijadikan Masalah Ujian Pribadi “Pejabat” Saat Timbul Masalah




SETIAP Musim hujan khususnya saat ada musibah apapun yang melanda kepentingan umum atau hajat orang banyak. Disnilah para meternya pribadi oknum berkompeten..akan terukur..menyangkut kecepatan ketangkasan berpikir dalam mengambil langkah pelayanan, antisipasi ataupun cara mengatasi permasalahan yang sedang timbul. Sehingga, publik atau masyarakat merasa diayomi atau diperhatikan guna menambah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Kalau saja semua oknum pemerintah mulai dari paling bawah Pemdes-Lurah-Camat-Dinas Instansi Terkait-Bupati-Gubernur para menteri terkait dan termasuk Presiden sekalipun. Kalau cepat tanggap terhadap kemelut yang terjadi di masyarakat  buruk baiknya akan cepat terendus. Hal ini bukan memayoritaskan oknum pemerintah karena banyak juga oknum-oknum pemerintahan era presiden jokowi cepat tanggap terhadap permasalahan yang timbul sewaktu-waktu. Tapi, masih banyak pula oknum-oknum dinas instansi terkait yang belum bergerak cepat dalam mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dimasyarakat. Walaupun sebenarnya semua orang tau pemerintah adalah manusia biasa juga. Tapi, paling tidak pribadi oknum pemerintah yang terkait harus menyadari bahwa ini tugas negara /pemerintah sebagai pelayan kepentingan umum masyarakat. Dan bila saja selalu beripikir setiap perbuatan untuk meningkatkan amal ibadah Inshaa’Allah tidak akan ada hitung-hitungan serta pikiran merasa terpaksa. Pelayanan yang ekstra itu seperti marak dinegeri kita sekarang ini terutama dimusim hujan, masalah putusnya/ rusaknya jalan raya, longsor, banjir, kebakaran, kayu roboh, semua ini menjadi treen keluhan masyarakat secara meluas terhadap pelayanan pemerintah.Kalau setelah mendapat laporan masyarakat melalui pemdes, camat, seputar jalan rusak disatu tempat. Oknum
Kepala Dinas PU-Kabupaten/kota, Provinsi, (sesuai dengan rananya) termasuk bupati, gubernur sesegera mungkin menurunkan alat besar sekedar meratakan lobang dan menyisikan lumpur. Mungkin cemooh masyarakat tidak akan berkepanjangan, karena beban kesengsaraan akibat jalan rusak cepat teratasi. Demikian juga kalau terjadi musibah banjir atau kebakaran, Dinas Sosial segera turun memberikan bantuan sesuai dana tersedia. Termasuk masalah PLN, pimpinan hingga petugas lapangan segera turun mencari-memperbaiki akar masalah mengapa listerik padam?. Demikian juga pihak instansi pengawas keuangan negara jangan pula serta merta suka main panggil-panggilan dengan dalih dugaan korupsi atau hanya keterlambatan atau kekeliruan sedikit saja masalah administrasi langsung main panggil dan bila perlu mengancam ”proses” penulis ada koq datanya. Artinya, semua pihak bekerja sesuai prosedur tapi cepat tangggap terhadap permasalahan yang timbul, yang artinya pula jangan sampai terjadi, biaya penyelesaian masalah jadi masalah, karena dikorupsikan. Karena itulah bentuk tanggungjawab sebagai petugas pemerintah yang di gaji oleh keuangan negara/rakyat. Tidak perlu banyak dicontohkan karena masing-masing pihak berkompeten pasti sudah tahu karena ada (SOPnya). Artinya, tergantung dari tingkat kepribadian masing-masing oknum mau atau tidak bergerak cepat melayani atau mengatasi masalah. Dan kepada pihak pemerintah secara keseluruhan janganlah gara-gara birokratisasi kecepatan pelayanan penyelesaian masalah terhambat. Inshaa’Allah dalam waktu dekat penulis akan menyurati Presiden dan DPRRI agar birokratisasi disederhanakan, yang penting pekerjaan ada bukti sesuai program tidak
perluberbelit-belit banyak pembubuh tanda-tangan dalam sebuah proyek yang justru memberi peluang minta fee dan memperpanjang waktu....salam mesra untuk NKRI kita jaya sepanjang masa. Ditulis oleh; hmsyarifuddinbasrie, s.i.kom pemimpin umum / Pemred SK Agung Post dan Pengurus PWI Sumsel.  




28 Februari 2017

"SAMPAH OH SAMPAH KEMANA PETUGAS SAHABATMU"





"SAMPAH"..Adalah barang sisa atau barang bekas yang tak digunakan lagi...bagaimana dengan sampah masyarakat?..heee..koq ada yaa sampahnya masyarakat..heee lagi..pikir sendirilah eloh end edonk..uji wang tobo pacaklah awak mikirkenyo..heee..Sampah seperti yang terlihat ini memang sering dan banyak juga terlihat ditempat-tempat lainnya. Salah siapa? kalo bicara salah benar susah sampah ini masih tetap akan membusuk dan hancur disini saja..disikaklah, uji wakso..Sebenarnya mengulur waktu membiarkan sampah terhampar seperti ini merupakan ukuran prestasi pimpinan petugas pembuang sampah ini juga. Buktinya, dengan masih terkaparnya sampah ini disini siapapun yang melihat dan lewat disini pasti akan menggerutu..kemanolah petugas sampah ini dan siapolah pimpinannyo pecak dak meraso kalu ini nganggu..wang nak lalu disikak...heee...preeet...Begawe dan ngaweke serto minta jabatan itu terkadang gampang mendapatkannya..cuma mempertanggungjawabkenyo wong galak tebelinger..."pikirannyo kalu ado jabatan, kalu pacak tu mon ado lokak, ao nak korupsi, makonyo nak nah itu becepat"..dio lupo kalu, sede-sede-e pacak di penjaroke kawan di tanjungrajo ikak-i..heee..paling idak jadi "atm" kawan?..heee..kalu seandainyo tumpukan sampah ini..tumpukan duit asekku edak kan lame igek teberanban mikak-i..tapi kareno ikak tumpukan sampah...AAOO..mikaklah jadinye..tekapar berarai-arai selain ngangu idung juge nyuruh sakit mate..kareno waktu nutup idung kadangtu keluo ayoo mato...heeee...mak mano uji kamu beno dak...Mudah-mudahan bOs samo anak bUAh pembuang sampah ini maco tulisan ini kalu nian tegerak atinto cepat alias gacang nak ngangkatinyo...heee...kalu edak tu gek tobo lapurke ke BOS di pucuk sano..kalu nian musim mutasi kagek ni  die di finaltikenyo...heee....salam salim dari tumpukan sampah semoga dak muat kawan nyumpah nyerapah...(tim klanang klenong disikaklah-ap).   

26 Februari 2017

JALAN HANCUR SIAPA PEDULI?

Gotong Royong Masyarakat Memperbaiki Jalan
HUJAN turun berkepenjangan akhir-akhir ini bukan saja membawa berkah hawa kesejukan tapi juga membawa soal ujian hidup untuk kehidupan rakyat..Karena jalan-jalan banyak hancur mubur berlobang-lobang. Seperti, jalan di kecamartan Rambangkuang- Kecamatan Muarakuang- Kecamatan Payaraman dan Kecamatan Lubukkeliat di Ogan Ilir, sehingga akses masyarakat untuk beraktivitas terganggu dan menjadi keluhan berkepanjangan, dan bukan hanya sulitnya melewat jalan-jalan tersebut. 

Tapi juga kerawanan kejahatan sering menjadi kewaspadaan dan menakutkan..Ironisnya, ketika pemerintah hingga saat ini belum turun tangan, perusahaan-perusahaan yang ada disekitar kecamatan- pedesaan tersebut seperti, PERTAMINA dan mitra-mitranya termasuk juga PTPNVII CInta Manis Ketiau, dan lainnya disekitar ketiau belum ada inisiatif untuk membantu meratakan lobang dan menyisihkan lumpur dari jalanan tersebut. Padahal, perusahaan ini mempunyai alat-alat besar yang selalu stanby dan setiap saat bisa digunakan. 

Memang jalan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah untuk segera memperbaikinya, dan dalam kondisi darurat seperti ini seharusnya Dinas PU Bina Marga Provinsi dan Dinas PU Bina Marga Kabupaten cepat tanggap, walaupun belum akan diperbaiki secara permanen cukuplah sementara untuk kelancaran aktivitas rakyat dengan meratakan lobangn dan menyisihkan lumpur-lumpur di jalan-jalan tersebut. Dan pihak pemerintah setempat dan anggota dewan di masing-masing wilayah sudah seharusnya ber inisiatif menggedor pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah tersebut. 

Bahkan, inisiatif yang paling gampang dilakukan dan murah meriah adalah mengajak masyarakat dibeberapa kecamatan untuk turun barang sehari atau dua hari untuk bergotong royong...apakah inisiatif seperti ini merugikan?????..ataukah harus menunggu anggaran sehingga jalan-jalan yang rusak darurat itu baru akan diperbaiki...

"Sebenarnya gampang berbuat amal ibadah itu, apalagi sedang memegang kekuasaan"..sambil bersilahturahmi dengan rakyat bisa saja anggota dewan atau pemerintah setempat mengomandoi rakyat bergotong royong sambil menyiapkan nasi bungkus dan rokok gudang garam abang atau jarum kuning kesukaan banyak rakyat..heee..berbuat kebaikan tidak perlu menunggu perintah bupati atau gubernur...heee lagi...salam mesra selalu dari pak tua yang tak ada akses kemana-kemana...semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak kalau ada yang berakses ke pemerintah dan perusahaan sampaikanlah pada mereka siapa tahu hatinya terketuk untuk mendengar keluhan kita rakyat.****

23 Oktober 2013

Penomena Antara ‘Dinasti’ dan Pelanggaran HAM

Cita-cita yang sangat mendasar diperjuangkannya kehadiran era Reformasi, melalui kekuatan gerakan ribuan Mahasiswa dan sejumlah Elemen Masyarakat dengan  menumbangkan kekuasaan rezim Soeharto pada 1998, selain menuntut kebebasan Demokrasi dalam arti hakiki, juga adanya tekad memberantas praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang ketika itu memang dinilai sudah sangat ‘Menggurita’ di Negeri tercinta, Indonesia. Setelah 15 tahun era Repormasi berjalan, memang secara jujur harus diakui, ada beberapa perubahan dalam  ber-Bangsa dan ber-Negara bagi kehidupan masyarakat Indonesia, antara lain terbukanya ‘Kran’ Kebebasan Berserikat, Kebesan Menyampaikan Pendapat baik Lisan mupun Tertulis, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat, termasuk adanya pengalihan Wewenang dan Kekuasaan Pemerintahan dari Pusat ke Daerah, yang kemudian disebut dengan Otonomi Daerah. Sementara pemberantasan terhadap praktik Korupsi, di era Repormasi khususnya sejak diberlakukannya Otonomi Daerah, praktek Korupsi yang pada era Orde Baru berkuasa terpusat di pusat kekuasaan, di Jakarta, di era repormasi justru ‘Menggurita’ ke seluruh daerah. Bahkan sebagaimana pernah disampaikan dalam beberapa kesempatan oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, tidak sedikit Kepala Daerah dan Wakil Kepala  Daerah yang saat ini diproses secara hukum karena diduga terkait Korupsi.

09 Juli 2011

Masyarakat Butuh Bukti

Masyarakat kini membutuhkan contoh yang baik dan karya nyata  atau bukti untuk bisa membangun dan bekerja memajukan kesejahteraan rakyat bukan sekedar janji perbaikan nasib yang ternyata tidak kunjung terwujudkan.
"Kami masyarakat mendambakan contoh dan suri tauladan yang baik. Masyarakat sudah lelah mendengarkan berbagai wacana dan janji-janji tentang perbaikan nasib dan kehidupan mereka yang tak kunjung terwujudkan,"  demikian komentar berbagai elemen masyarakat yang diwawancarai "Agung Post".
Melihat kondisi seperti itu seyogyanya, setiap pemimpin   mesti  memberi bukti melalui karya nyata, bukan janji melalui pernyataan. 
Pejabat ketika memperoleh amanah jabatan itu seyogyanya menjadi bagian dari solusi (part of the solution), bukan justru menjadi bagian dari masalah (part of the problem). 
Dengan prinsip "menjadi bagian dari solusi", maka  para pejabat apapun jabatannya dan di mananpun posisinya  harus berani tampil ke depan mengambil kepeloporan di tengah-tengah masyarakat dalam upaya menyelesaikan masalah rakyat, memenuhi kebutuhan rakyat, dan memberi kepastian adanya masa depan rakyat yang lebih baik.
Pejabat atau pemimpin juga harus mampu mendorong peningkatan kinerja pemerintahan dari tingkat atas hingga desa/kelurahan, meningkatkan kemampuan kelembagaan di tingkat desa/kelurahan dalam mengelola proses penyaluran aspirasi, musyawarah dalam pengambilan keputusan, serta memberdayakan masyarakat desa.
"Kondisi bangsa kita, masih banyak yang harus kita kerjakan untuk mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan. Harus kita akui, di usia Republik Indonesia yang sudah mencapai 66 tahun ini pembangunan belum merata, bahkan belum menyentuh sebagian masyarakat di pedesaan. Masih terlihat ada kesenjangan hidup masyarakat desa dan kota." katanya.
Bukan hanya itu, kesenjangan kehidupan dan kesejahteraan antara desa dan kota harus dihilangkan. Konsep pembangunan tersebut seyogianya formulasi terbaik yang menggabungkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di negara ini. Dengan demikian  SDA dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan SDM yang ada. (****)

19 Januari 2011

Menuju Kemajuan OKI

BERSYUKUR merupakan sebuah ungkapan yang sangat pantas  bila melihat perkembangan yang begitu pesat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Selain pembangunan fisik semakin meningkat, tentu pembangunan kemasyarakatan juga sejalan berlangsung terus.
Setidaknya lima, hingga tujuh  tahun terakhir apa yang disebut sebagai usaha untuk memajukan Kabupaten OKI, terlihat makin menjadi program yang demikian penting bagi pemerintah OKI. Apalagi didukung oleh masyarakat secara luas, sehingga kenyataan itu makin tampak.
Misalkan saja, jalan yang tadinya belum terbangun, kini makin dibangun dan semakin ditingkatkan hingga sampai ke desa-desa, yang membuat jalur transportasi masyarakat dan lalulintas ekonomi semakin bergairah. Kenyataan ini tentu memiliki dampak langsung terhadap gairah ekonomi rakyat atau penghasilan mereka sehari-hari. Betapa tidak? karena makin mudah masyarakat untuk menjalankan lalulintas barang maupun produksi keluar masuk  dari dan  ke desa-desa di seluruh kabupaten OKI.
Secara riil pandangan dari sudut ekonomi kenyataan demikian tentu merupakan cita-cita setiap daerah. Bila suatu daerah makin mudah memasukkan produk kebutuhan masyarakat dan mengeluarkan produksi mereka ke luar desanya, maka ongkos akan makin murah maka makin menjanjikan bagi ekonomi rakyat.
Begitu pun dengan bantuan kepada petani di setiap daerah pertanian, juga telah menjadi program utama dari pemerintah Kabupaten OKI. Selain memberikan bantuan untuk menggairahkan mereka dalam berusaha, data pemerintahan ini juga mengemukakan bahwa  hamper setiap kelompok-kelompok petani di desa-desa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, memperoleh bantuan untuk lebih dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sistem pertanian mereka.
Malah, Pemerintah Kabupaten OKI juga mengupayakan agar dana APBN bisa mengucur ke petani dalam usaha untuk membantu menggairahkan pengelolaan pertanian di sini. Tentu juga dari APBD tidak sedikit dianggarkan dari tahun-ketahun. Ini menandakan kepedulian pemerintah OKI kepada petani, baik petani tanaman pangan maupun petani sektor perikanan dan peladangan.
Karena hamper 75 persen hidup masyarakat menggeluti sektor pertanian, maka pertanian merupakan program utama yang menjadi sorota di kabupaten ini. Ini tidak dapat dipungkiri disemua daerah secara nasional pun.
Sekarang, tinggal bagaimana masyarat dapat memberikan dukungan yang tidak hanya sekadar tenaga dan kemampuan dan kemauan dalam mengelola sektor tersebut, namun juga tak kalah penting bagaimana ikut memberikan masukan pemikiran yang disalurkan melalui kelompok-kelompok tani  untuk disampaikan kepada pemerintah ataupun bagian perencanaan daerah Kabupaten OKI tentunya.
Kita pantas bersyukur atas karunia ini, berharap semua potensi di daerah ini secara bersama dapat menggerakkan roda ekonomi demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat di sini.****

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi