AGUNG POST NEWS: KESEHATAN
Tampilkan postingan dengan label KESEHATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KESEHATAN. Tampilkan semua postingan

31 Maret 2020

Pemerintah Perintahkan Sosialisasi Corona Pakai Bahasa Daerah

(Kepala Gugus Tugas Penanganan Corona Doni Monardo meminta sosialisasi bahaya dan pencegahan corona disampaikan dengan bahasa daerah, tak hanya bahasa Indonesia ).

KEPALA Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta penyampaian sosialisasi bahaya virus corona (Covid-19) tidak hanya dengan bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa daerah. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah memahami bahaya dan pencegahan virus corona.

"Pemerintah telah memutuskan social distancing dan physical distancing, harus bisa diterjemahkan dalam bahasa daerah sampai RT/RW dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat," ujar Doni dalam jumpa pers melalui siaran langsung akun Instagram Sekretariat Kabinet, Selasa (31/3).

Doni meminta agar penyampaian sosialisasi turut melibatkan tokoh-tokoh yang ada di tingkat desa. Sosialisasi tersebut dapat menjelaskan tentang ancaman covid-19, penularan dan langkah-langkah yang dapat dilakukan, sehingga masyarakat tidak mudah terinfeksi.

Salah satunya mengenai mencuci tangan. Doni menjelaskan bahwa 90 persen penularan Covid-19 berasal dari interaksi menggunakan tangan. Oleh karena itu ia mengingatkan agar masyarakat rajin mencuci tangan.

Pihak terkait yang menyampaikan sosialisasi juga perlu mengingatkan masyarakat mengenai hal tersebut. Tentu guna menekan laju penularan virus corona.

"Tangan yang menyentuh bagian tertentu pada beberapa tempat umum, fasilitas publik, dan sebagainya. Kemudian tangan tersebut menyentuh mata hidung dan mulut. Inilah yang menjadi faktor terbesar seseorang terpapar atau bahkan terinfeksi," jelasnya.

Virus corona telah menginfeksi 1.414 orang di Indonesia hingga Senin (30/3). Jumlahnya meningkat dari hari sebelumnya.

Dari 1.414 kasus positif, sebanyak 122 orang meninggal dunia dan 75 orang telah dinyatakan sembuh dari virus corona.

"Penambahan konfirmasi kasus positif mencapai 129 orang, sehingga total kasus 1.414," kata Juru Bicara Pemerintah khusus penanggulangan corona, Achmad Yurianto, Senin (30/3).

Terbaru, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar disertai penerapan darurat sipil. Jokowi ingin langkah yang lebih efektif dalam menanggulangi corona di Indonesia.

"Saya minta kebijakan pembatasan sosial berskala besar, physical distancing dilakukan lebih tegas, disiplin, dan lebih efektif lagi, sehingga saya sampaikan juga tadi bahwa perlu didampingi kebijakan darurat sipil," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai corona, Senin (30/3).

28 Maret 2020

Pemprov Sumsel Siapkan Wisma Atlet Jakabaring Sebagai ODP Center Covid-19

Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru bersama Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya dan Forkopimda Provinsi Sumsel meninjau Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Jum'at (27-03).
Herman Deru mengatakan, Wisma Atlet tersebut disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19. Menurutnya, Pemprov Sumsel bersama Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumsel mengambil langkah dengan menetapkan wisma atlet Jakabaring sebagai ODP Center dengan kapasitas lebih kurang 900 kamar dengan tipe kamar sama dengan wisma atlet Kemayoran Jakarta.
"Ini baru menjadi tempat screening awal. Jadi tidak perlu ke rmh sakit baru nanti ditentukan harus dirawat di rs atau isolasi disini. Termasuk jika rumah sakit rujukan tidak cukup maka, untuk tahap awal beberapa kamar disini juga akan disiapkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," ungkapnya.
HD menambahkan, penetapan wisma atlet sebagai ODP Center itu merupakan hasil rembuk Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumsel. Wisma Atlet ini disiapkan dengan tetap menggunakan standar pencegahan Covid-19.
"Bapak Wakil Gubernur langsung menjadi ketua tim percepatan penyiapan wisma atlet ini. ODP Center akan mulai beroperasi terhitung Senin 30 Maret 2020 mendatang," ujar HD.
Dia menambahkan, secepatnya ODP Center akan segera disiapkan peralatan-peralatan kesehatan termasuk para dokter dan perawatnya.
Hadir pada peninjauan itu, Wakil Gubernur Sumsel, H. Mawardi Yahya, Pangdam II Srwijaya, Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M.Hum., Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan Hj. R.A Anita Noeringhati SH, MH., Kadinkes Prov Sumsel, Hj. Lesty Nurainy, Apt., M.Kes., Kasatpol PP Prov Sumsel, M. Aris Saputra,S.Sos, M.Si., dan Direkrut RSUD Siti Fatimah, dr Syamsuddin SpOG.(cal/"ap-news"/rilkpp)

10 Maret 2020

Sah! MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan


Mahkamah Agung (MA) mengabulkan judicial review Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan. Dalam putusannya, MA membatalkan kenaikan iuran BPJS per 1 Januari 2020.
Kasus bermula saat Komunitas Pasien Cuci Darah (KPCDI) keberatan dengan kenaikan iuran itu. Mereka kemudian menggugat ke MA dan meminta kenaikan itu dibatalkan. Gayung bersambut. MA mengabulkan permohonan itu.

"Menyatakan Pasal 34 ayat 1 dan 2 Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat," kata juru bicara MA, hakim agung Andi Samsan Nganro saat berbincang dengan wartawan.

Kasus bermula saat Komunitas Pasien Cuci Darah (KPCDI) keberatan dengan kenaikan iuran itu. Mereka kemudian menggugat ke MA dan meminta kenaikan itu dibatalkan. Gayung bersambut. MA mengabulkan permohonan itu.

"Menyatakan Pasal 34 ayat 1 dan 2 Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat," kata juru bicara MA, hakim agung Andi Samsan Nganro saat berbincang bersama wartawan Senin (9/3/2020).

Duduk sebagai ketua majelis yaitu Supandi dengan anggota Yosran dan Yodi Martono Wahyunadi. Menurut MA, Pasal 34 ayat 1 dan 2 bertentangan dengan Pasal 23 A, Pasal 28H dan Pasal 34 UUD 1945. Selain itu juga bertentangan dengan Pasal 2, Pasal 4, Pasal 17 ayat 3 UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

"Bertentangan dengan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial. Bertentangan dengan Pasal 5 ayat 2 jo Pasal 171 UU Kesehatan," ucap majelis.

Pasal yang dinyatakan batal dan tidak berlaku berbunyi:

Pasal 34

(1) Iuran bagi Peserta PBPU dan Peserta BP yaitu sebesar:

a. Rp 42.OOO,00 (empat puluh dua ribu rupiah) per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
b. Rp 110.000,00 (seratus sepuluh ribu rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II; atau
c. Rp 160.000,00 (seratus enam puluh ribu rupiah) per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.


(2) Besaran Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2O2O.

Dengan dibatalkannya pasal di atas, maka iuran BPJS kembali ke iuran semula, yaitu:


a. Sebesar Rp 25.500 untuk kelas 3
b. Sebesar Rp 51 ribu untuk kelas 2
c. Sebesar Rp 80 ribu untuk kelas 1

29 Februari 2020

Hayo Minum Es Terus! Hati-hati Dampak Kesehatan Ini Bisa Terjadi Pada Kamu

Siapa yang tidak suka dengan air es? Apalagi kalau diminum saat matahari lagi terik-teriknya, dijamin tubuh langsung terasa segar kembali.

Walaupun terasa menyegarkan saat minum air es, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi minuman dingin ini. Sebab efeknya bisa berbahaya bagi kesehatanmu.

Berikut ini adalah dampak kesehatan yang akan terjadi apabila terlalu sering minum air es, seperti dikutip dari The Health Site yang dilansir detik.com.

1. Pencernaan terganggu
Nyatanya meminum air es bisa memperlambat proses pencernaan lho! Karena pembuluh darah akan mengalami penyempitan ketika mengonsumsi minuman dingin.
Sehingga tubuh akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna makanan.

2. Penyerap nutrisi tidak maksimal
Temperatur tubuh normal adalah 37 derajat celcius dan ketika kamu minum air es, tubuh akan mengeluarkan energi lebih untuk mengatur suhu kembali.
Padahal energi tersebut diperlukan tubuh untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi. Sehingga nutrisi yang seharusnya bisa diserap sepenuhnya oleh tubuh, justru menjadi kurang maksimal.

3. Radang tenggorokan
Meminum air es akan memicu munculnya lendir pada lapisan kerongkongan, sehingga saluran tenggorokan pun menjadi lebih rentan terkena infeksdan radang.

11 Desember 2019

Terkait Hepatitis A Dinkes Akan Sisir Kantin Sekolah


MEMPERHATIKAN adanya laporan Hepatitis A di RS Hermina. Pihak Dinkes Bekasi akan mengadakan penyuluhan di setiap kantin sekolah agar berprilaku hidup bersih.

"Kita ke kantin (sekolah) sama penyuluhan-penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat," Demikian Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, kepada pers, Rabu (11-12) k. 
Dan lanjutnya,  terkait hal kita menindak lanjuti adanya laporan di Rumah Sakit Hermina. Maka itu kita segera mengantisipasi agar  hepatitis A tidak menyebar di Bekasi, untik itu fasilitas kesehatan sudah kita siapkan, tutur, Tanti. 


Masih katanya, sebelumnya, wabah hepatitis A ditemukan di SMPN 20 Depok hingga menjadi sorotan dan ditetapkan 
sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hingga Selasa (3-12) teridentifikasi sebanyak 262 kasus gejala hepatitis A,  namun 171 kasus langsung dilakukan tes positif IgM (Imunoglobulin M) dan IgG (Imunoglobulin G), cetus, Anung Sugihartono Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, di Gedung Adyatma Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4-12) lalu.

Dari data 262 kasus yang teridentifikasi, sebanyak 228 orang berasal dari lingkungan sekolah mayoritas diantara jumlah tersebut adalah siswa sekolah 31 orang, lima lainnya adalah warga sekitar berasal dari Pesantren Petik, tiga orang dari keluarga siswa. Namun, timbulnya insiden ini belum ada laporan meninggal dunia.(wir/cal/"ap-news")

10 Desember 2019

5 Penyebab Tangan Anda Bergetar

SEBAGIAN orang pasti pernah merasakan khawatir karena tiba-tiba tangan bergetar hebat saat melakukan aktivitas sehari-hari. Biasanya gejala ini sangat menyulitkan saat harus memegang benda, lalu kita tidak bisa mengontrol tangan. Bergetar memang identik dengan rasa gugup atau gembira. Tapi masalahnya, getaran ini tidak ada perubahan suasana sekalipun. 
Kira-kira apa penyebabnya?, 
berikut 5 di antaranya: 

1. Terlalu banyak konsumsi kafein Kelebihan asupan kafein juga dapat memengaruhi sistem saraf Anda dan membuat Anda merasa gelisah. Kasusnya sama saat terlalu banyak mengonsumsi teh atau alkohol. Kafein yang terlalu banyak juga bisa memicu efek samping pada saraf. Seperti diketahui, untuk jumlah maksimal konsumsi kafein perhari ialah 2 cangkir. 

2. Efek samping obat 
Beberapa obat dapat membuat tangan tidak stabil. Obat-obatan ini mengganggu sistem saraf pusat dan otot-otot, yang pada akhirnya tangan anda bergetar. Obat-obatan seperti untuk penyakit asma, migrain, inhibitor reuptake serotonin jadi pemicu yang kuat.

 3. Perokok berat 
Kebanyakan orang percaya bahwa merokok dapat mengurangi tingkat stres mereka, tetapi di saat bersamaan rokok juga dapat meningkatkan kecemasan. Rokok mengandung nikotin yang masuk ke aliran darah dan membuat jantung berdetak lebih cepat. Lalu pada saatnya, akan menimbulkan rasa cemas dan tangan mulai bergetar. 

4. Kekurangan vitamin B12 
Vitamin B12 berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf pusat dan sangat penting untuk menciptakan dan mengatur DNA. Jadi, jika tidak makan daging atau telur sebagai sumber vitamin B12. Ini bisa membuat tangan dan kaki gemetar. 

5. Kurang tidur 
Kurang tidur tidak hanya dapat memicu rasa jengkel dan melahirkan amarah, tetapi juga dapat meningkatkan tremor atau getaran pada tubuh. Setidaknya diperlukan tujuh hingga delapan jam waktu tidur agar otak berfungsi dengan baik. Ketika tidak cukup istirahat di malam hari, otak akan mulai tidak berfungsi. Ini dipaksa untuk bekerja dalam kondisi stres, yang mengganggu fungsi normal tubuh.(times/"ap-news)

01 April 2017

Mandi Sore atau Mandi Sebelum Tidur, Mana lebih Sehat?


  
KEBANYAKAN dari kita terbiasa dengan mandi sore. Namun bagi pekerja yang terkena macet jalanan saat pulang kerumah memaksa mereka mandi sebelum tidur. Sebenarnya mana yang lebih baik dari sisi kesehatan? Mandi sendiri dapat merilekskan otot-otot tubuh. Baik dengan air hangat maupun dengan air dingin. Selain itu, tubuh dan pikiran juga akan terasa nyaman saat berendam di dalam air hangat.  Sebuah studi yang dupublikasikan oleh Womenshealthmag menunjukkan mandi dapat membangkitkan kerja otak dan meningkatkan kreativitas. Penelitian mendukung beberapa gagasan, mandi air panas sebelum tidur juga membantu Anda tertidur pulas.  Dr Dianna Augelli dari Center for Sleep Medicine at NewYork-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center, mengatakan kebiasaan mandi sebelum tidur akan membantu tubuh lebih rileks. Ia menyarankan mandi 90 menit sebelum tidur.  Tubuh mampu mengatur ritme sikardian dan mengirimkan sinyal mengantuk, pertanda Anda harus tidur. Tepat setelah mandi, tubuh akan menghangat dan merasa lebih waspada, aktif dan juga kreatif. Ketika berjalannya proses pendinginan, sistem di dalam tubuh perlahan memberi sinyal agar Anda pergi ke tempat tidur. Inilah yang membuat Anda tertidur lebih nyenyak ketika mandi 90 menit sebelum beranjak ke kasur. (net-ti-“ap-news”).



01 Maret 2017

Kisah Raja Saudi dan Dukun dari Palembang



Kisah Raja Saudi berhubungan langsung dengan dukun urut dari Palembang.
tirto.id - Syirik, khurafat dan takhayul tak mendapat tempat di Arab Saudi. Sebagai negara yang berpaham Wahabi, Saudi begitu keras terutama dalam soal ketauhidan. Segala hal berbau mistik dan klenik diberangus habis.
Namun pernah suatu masa, sang putra mahkota dan Raja Saudi sendiri, sadar atau tidak sadar, mengaitkan diri pada sesuatu hal berbau klenik. Tak tanggung-tanggung, kisah ini diceritakan langsung oleh ulama besar Indonesia yang punya kredibilitas sebagai panutan yaitu Haji Abdul Karim Malik Abdullah alias Buya Hamka.
Kisah ini dituturkan Hamka dalam bukunya yang berjudul Mandi Tjahaja di Tanah Sutji. Periode waktu yang diceritakan Hamka berlangsung pada masa Raja Abdul Aziz, raja pertama sekaligus pendiri kerajaan Arab Saudi. Dia memimpin Saudi pada periode 1932-1952. Hamka tidak merinci secara detail tahun pasti kejadian ini berlangsung.
Hamka bercerita, pada suatu hari Amir Abdullah, putra Amir Faisal, jatuh dari atas kuda. Amir Abdullah adalah cucu dari Raja Abdul Aziz. Hamka mengatakan, pada waktu itu, Amir Abdullah adalah sosok yang sangat disayangi neneknya, Tarfah binti Abdullah Al-Sheikh. Dibandingkan istri-istri lainnya, Raja Abdulaziz begitu menghargai Tarfah karena dia keturunan langsung dari Sheikh Muhammad bin Wahab, peletak dasar ajaran Wahabi.
Tarfah begitu mencintai Amir Abdullah sampai memberikan gelar pada sebagai "nisyfid dunia", alias separuh dunia. "Mukanya elok seperti ayahnya, dan gagah," tulis Hamka.
Akibat jatuh dari kuda, Amir Abdullah cedera parah.  Kakinya patah. Dokter-dokter yang ada di Mekkah memeriksa dan menyatakan bahwa cedera kaki sang Amir begitu parah. Satu-satunya solusi adalah amputasi. Kakinya mesti dipotong!
Kabar ini membuat gempar seantero negeri karena Amir Abdullah memang dipersiapkan sebagai raja di masa depan -- prediksi yang akhirnya betul-betul terjadi. Pada 2005, Abdullah dinobatkan sebagai Raja. Sang kakek, Raja Abdulaziz dan sang ayah, Amir Faisal (yang akhirnya menjadi Raja Saudi pada 1964) merasa khawatir dengan Amir Abdullah.
Hamka bercerita, kabar sang penerus takhta akhirnya sampai kepada seorang dukun Indonesia, berasal dari Palembang. Alkisah, si dukun ini pun pergi menghampiri sang Raja. "Dia menyatakan tidak perlu kaki yang indah dari 'separuh dunia' itu dipotong. Dijamin," tulis Hamka. Mendengar jawaban si dukun, Raja Abdulaziz dan Amir Faisal tercengang. Dokter-dokter kerajaan mencibirkan bibirnya.
Orang menunggu, apakah obat yang akan diberikan si dukun. Hamka bercerita, si dukun ternyata hanya meminta dicarikan sebatang rotan. Ya, hanya rotan.
Rotan itu pun kemudian disediakan. Di dekat Amir Abdullah yang meronta-ronta kesakitan dan Raja Abdullah serta Amir Faisal yang penasaran, si dukun mulai mengurut. Namun yang diurut itu bukan kaki sang cucu Raja, melainkan sekerat rotan yang dia minta.  Di Indonesia kultur pengobatan dengan memakai medium memang sudah berakar sejak zaman dulu. Medium pengobatan dengan benda perantara seperti sesajen, telur atau rotan sampai kini pun masih lazim terjadi. Sambil mengurut Amir Abdullah, si dukun komat-kamit membaca mantera. "Sementara rotan itu diurutnya, Amir Abdullah memperkatupkan giginya sekeras-kerasnya menahan sakit." Setelah diurut selama tiga hari berutut-turut, kaki itu sembuh dengan sendirinya. Pengobatannya pun sungguh ajaib karena lewat perantara rotan, kaki sang cucu Raja kembali normal, tak perlu lagi diamputasi. Rasa takjub disiratkan oleh Raja. Apakah ini sihir? Jika betul sihir ini tentu cilaka. "Sebab sihir haram dalam islam. Haram dan dosa besar," tulis Hamka. Sebagai negara menganut waham Wahabisme, sebuah gerakan ultrakonservatif yang menolak keras syirik, bid'ah dan khurafat, Saudi menerapkan hukuman tegas pada pelaku sihir. Ancamannya tak tanggung-tanggung: hukuman pancung.  Si dukun lalu dipanggil oleh raja. "Apakah ini sihir?" tanya Raja Abdulaziz. "Tidak. Saya tidak ahli sihir." "Mengapa rotan yang engkau urut, bukan kaki Amir?" "Amir seorang mulia, tanganku tidak boleh menyentuhnya." "Apakah yang engkau baca?" kejar Raja Abdulaziz. "Doa kepada Tuhan, dengan itikad yang putus, dengan tauhid yang khalis, tidak mengharap dari pertolongan dari yang lain." Raja heran dan amir-amir lain pun heran. "Katakanlah apa yang engkau suka!" "Kesukaanku hanya satu." kata si dukun.  "Apa?" tanya si Raja. "Lanjutlah usia Sri Baginda Raja!" Hamka menuturkan si dukun tidak minta apa-apa, tidak menghadap apa-apa.  "Kabarnya konon, raja memerintahkan si putra Indonesia dari Palembang tukang urut itu mengepalai rumah sakit kerajaan di Mekkah," tulis Hamka. "Perintah raja itu ditolaknya, karena dialah yang lebih tahu bahwa jika dia hanya seorang dukun kampung, bukan dokter." "Dan sampai sekarang, jika Amir Abdullah mengendarai autonya (mobil) di jalan raya Mekkah, bila bertemu dengan dukunnya itu, tidaklah dia lupa. Dia turun dari auto, dihormatinya dan dibahasakannya 'ami' atau paman. Dan terlompatlah uang paun emas buat belajanya (si dukun) sehari-hari," tukas Hamka.   Ada satu hal yang hilang dalam cerita di atas, yakni identitas si dukun urut tersebut. Dengan menganonimkan si dukun membuat kejadian ini seolah seperti fiksi. Namun, buku Mandi Tjahaja di Tanah Sutji bukanlah buku fiksi laiknya roman Di Bawah Naungan Ka'bah. Meski sama-sama berlatarbelakang kehidupan di Mekkah, buku Mandi Tjahaja di Tanah Sutji adalah buku memoar perjalanan Hamka ketika naik haji pada 1950. Kala itu Hamka ditunjuk oleh Majelis Pimpinan Haji (MPH) untuk jadi pemimpin rombongan jamaah haji sebanyak 970 orang. 16 Agustus 1950, kapal angkat sauh dari Tanjung Priok menuju Arab Saudi. Hampir selama tiga bulan lebih, Hamka mengumpulkan fragmen pengalamannya berhaji dalam sebuah buku.  Henry Chambert-Loir, peneliti di peneliti di Ecole Française d'Extrême-Orient dalam bukunya berjudul Naik Haji di Masa silam: Kisah-kisah orang Indonesia Naik Haji 1482-1964, memuji buku yang ditulis Hamka ini.  "Hamka menulis hari demi hari, tetapi tidak menceritakan apa yang telah terjadi hari itu: Dia merenungkan suatu topik, mengisahkan suatu cerita, melukiskan potret seseorang [..] Hasilnya sebuah buku yang bergaya spontan dan santai tetapi kayak akan pikiran berbobot tentang berbagai macam soal kontemporer." 
Berhubung ini memoar, Hamka tentu tidak sedang secara sengaja mengarang-ngarang cerita soal dukun urut asal Palembang dan Raja Saudi ini. Jika menilik dari keseluruhan isi tulisan, titik berat dari kisah yang dituliskan Hamka pada 5 Oktober 1950 sebenarnya bukanlah soal dukun, namun soal kisah mukimin alias orang-orang Indonesia yang bermukim di Arab Saudi. Kisah si dukun sebenarnya bumbu cerita soal kesuksesan orang-orang Indonesia yang diangkat jadi pegawai kerajaan. Sebelum memulai cerita si dukun, Hamka bertutur lebih dulu soal kisah si Mustafa. "Raja Abdul Aziz merasa senang sekali jika memakai pegawai bangsa kita. Kepala polisi penjaga istimewa Raja Abdul Aziz adalah putra Indonesia. Namanya Mustafa Gukguk. Pangkatnya naik lantaran pada suatu ketika budak istana lari, dan tak ada yang berani menangkap, maka dengan 'silat Padang' Mustafa dapat mengelakan serangan jembia (sejenis senjata tradisional laras pendek, seperti keris/belati), dan merampas jembia itu dari tangan si budak." Dari sanalah akhirnya Mustafa Guguk menjadi kepala polisi Riyadh. Dalam setiap fragmen kisah-kisah mukimin itu, Hamka selalu memberikan identitas subjek secara detil, mulai dari nama si tokoh, tempat tinggal sampai kepada siapa bekerja. Kedetailan sayangnya tidak dipapar rinci saat menceritakan kisah si dukun urut. Apa yang dilakukan Hamka tentu sah-sah saja demi melindungi si dukun agar tak dipenggal di Arab Saudi sana. Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA SALMAN atau tulisan menarik lainnya Aqwam Fiazmi Hanifan 
(tirto.id - wam/zen).


27 Juli 2011

Minuman dari Kulit Manggis Bunuh Sel Kanker

Solok, Agung Post 
Minuman dari kulit manggis yang ditemukan Badan Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat, diyakini mampu membunuh sel-sel kanker dan tumor karena mampu bekerja sebagai antioksidan dan antiproliferatif. 
"Minuman dari kulit manggis ini rasanya manis dan berbentuk serbuk seperti kopi, dan siap diedarkan tahun 2012," kata Kepala BPTP Sumbar Prama Yufdi, di Solok. Senin.
Lebih jauh dijelaskan, kandungan xanthone pada minuman kulit manggis di antantaranya garsinon E, gar B, A, dan D, 3-isomangostein, alpa dan beta mangostein.
"Semua unsur yang terkandung ini aktif membunuh sel-sel kanker dan tumor," katanya. Bahkan kemampuan antioksidannya melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif. 
Penelitian terhadap kulit buah eksotik daerah tropis ini telah dilakukan sejak tahun 2008 dan rampung tahun 2010 dengan melibatkan 40 tenaga ahli dari BPTP Sumbar. 

Sakit gigi Jangan dianggap Remeh


Pemulutan, Agung Post
Bila anda mengalami sakit gigi yang sewaktu-waktu menyerang, maka itu jangan dianggap remeh, selain dapat menyiksa juga menghambat aktivitas anda. Sakit gigi kerap menimpa kita dan sewaktu-waktu datang, tak tanggung-tanggung penderita yang diserangnya beragam baik orang tua, anak remaja, bahkan anak kecil sekalian, terkena sakit gigi.
Menurut bagian gigi di Puskesmas Pemulutan, Dini Redhoyanti, AMKG, banyak orang mengalami sakit gigi itu, karena kurangnya kesadaran mereka sendiri dalam menjaga kesehatan gigi, dan kurang pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Adapun faktor-faktor penyebab sakit gigi atau rusaknya gigi yaitu pengaruh waktu, Oral Hygiene, dan plak gigi, karena di dalam plak terkandung bakteri Lactobacilus sedangkan untuk plak itu sendiri artinya suatu endapan lunak yang melekat pada permukaan gigi, di mana terdiri dari bakteri Lactobcilus tadi.  Oleh sebab itu, sebelum terkena kita akan berbagi cara mengatasi dan merawat gigi dengan baik, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Sikat gigi secara teratur sebanyak tiga kali sehari adapun waktu-waktunya sesudah sarapan pagi, sudah makan siang, dan sebelum tidur malam.

Mata Rabun Tak Pandang Usia

Indralaya, Agung Post
Penyakit rabun pada mata seakan sering melanda kita, ini biasa  menimpa orang yang lanjut usia atau para orang tua, namun  ternyata mata rabun tak pandang usia. Kadang kita  sering  menemui siswa atau mahasiswa sering terkena penyakit rabun mata, baik itu rabun dekat maupun rabun jauh sehingga anak-anak kita sering menggunakan kacamata dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Seperti halnya yang dilakukan warga Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir,  Ahmad Mustami (20)  mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang.
Menurut Ahmad Mustami ia sudah lama mengalami rabun jauh yaitu sejak di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia dinyatakan terkena rabun jauh oleh dokter. Menurutnya sebenarnya gejalanya sudah nampak pada waktu SMP namun tidak begitu dianggap serius karena tidak menyangka kalu ia akan terkena rabun jauh. Namun tak begitu lama karena ia mengalami kesulitan ketika membaca dan akhirnya ia berkonsultasi ke dokter mata dan akhirnya setelah SMA ia telah divonis sudah terkena min kanan kiri dan akhirnya ia dirujuk untuk menggunakan kacamata, karena dampaknya begitu lama dan sulit untuk diobati lagi atau kesembuhan.

Ketiga Terbesar di Dunia, Kematian Akibat Rokok di Indonesia

Jakarta, Agung Post 
Angka kematian akibat penyakit yang disebabkan merokok di Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di dunia setelah China dan India.
"Merokok ini merupakan suatu kebiasaan yang akhirnya menjadi suatu karakter. Cara mengatasinya dengan bagaimana mengubah pikiran sampai benar-benar berhenti untuk tidak merokok," kata Direktur Medis Rumah Sakit Sahid Sahirman Memorial Hospital (SSMH), dr. Harry Agus Alamudin dalam acara peresmian rumah sakit itu di Jakarta, Rabu. 
Menurut Harry, pada tahun 2010, pihaknya menerima sekitar 2.654 karyawan dari beberapa perusahaan yang melakukan cek kesehatan. 
Dari hasil anamnesa 69 persen tidak merokok, 31 persen mempunyai kebiasaan merokok 11-20 batang per hari. 
"Salah satu saran yang diberikan kepada peerokok dan memilliki penyakit kronis adalah harus berhenti merokok," katanya.
Untuk membantu perokok mengatasi masalah selama upaya menghentikan kebiasaan merokok, Rumah Sakit SSMH bersama PT Pfizer Indonesia membuka Klinik Stop Merokok di Jakarta.

Kelamaan Nonton TV Bisa Terkena Diabetes

New York, Agung Pos
Orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi memiliki risiko lebih besar untuk meninggal atau terserang diabetes dan penyakit jantung, demikian sebuah penelitian di Amerika Serikat seperti dikutip Reuters.
Bahkan efek itu lebih jelas lagi bagi orang yang dua jam menonton televisi sehari.
Setiap hari, penduduk AS menghabiskan waktu rata-rata 5 jam menonton televisi, sementara orang Australia dan beberapa orang Eropa 3.5 hingga 4 jam sehari.  Angka itu disampaikan pemimpin penelitian Frank Hu dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Harvard.
"Pesan ini sederhana. Mengurangi waktu menonton TV adalah cara penting untuk mengurangi kebiasaan duduk terus menerus dan mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung," kata Hu.
Dia menambahkan orang yang duduk di depan televisi tidak hanya menjadi kurang berolah raga,  tapi juga cenderung menyantap makanan tidak sehat.
"Kombinasi gaya hidup banyak duduk, pola makan tidak sehat dan obesitas menciptakan 'daerah pembiakan sempurna" untuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung."

Kasus HIV/AIDS di Indonesia Meningkat

Jakarta, Agung Post 
Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia berdasarkan laporan Ditjen Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Departemen Kesehatan RI mengalami peningkatan. 
"Jumlah kasus HIV/AIDS tiap tahunnya mengalami peningkatan karena banyak masyarakat yang tertular dan baru menyadari bahwa dirinya berpenyakit HIV dan AIDS," kata Humas Palang Merah Indonesia  (PMI) Kota Jakarta Timur Dewi Rahmadania, di Jakarta, Kamis. 
Menurut data Ditjen PPM dan PL Depkes RI, lanjut dia, dalam triwulan pertama, Januari hingga Maret 2011, dilaporkan tambahan kasus AIDS mencapai 351.
"Kasus `acquired immune deficiency syndrome or acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)` dan `human immunodeficiency virus (HIV)` terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta sebanyak 3. 995 dan kasus HIV sebesar 15.769," katanya. 

26 Juli 2011

Diabetis Bukan Karena Gula

Dunia sedang menghadapi ledakan penderita diabetes
. Data paling baru menyebutkan angkanya mencapai 350 juta orang di seluruh dunia, jauh melebihi prediksi Federasi Diabetes International (IDF) yang memproyeksikan tahun 2010 ada 285 juta penduduk dunia yang akan menjadi korban penyakit yang bisa merenggut penglihatan, bahkan kematian ini.
Walaupun para ahli sepakat diabetes merupakan masalah kesehatan terbesar di abad 21, nyatanya masih banyak orang yang angkat bahu ketika ditanya tentang kemungkinan menderita penyakit ini. Selain karena gejalanya memang tidak terlihat, tak sedikit yang masih mengira penyakit ini disebabkan karena mengasup makanan manis terlalu banyak.
Padahal, menurut dr.Budiman Darmowidjojo, Sp.PD, diabetes melitus tidak berhubungan dengan kebanyakan makan gula. Seseorang didiagnosis diabetes ketika tubuhnya tidak cukup menghasilkan insulin atau tidak menggunakan insulin yang ada dengan benar. "Tidak benar jika penyakit ini timbul karena kebanyakan makan makanan manis," katanya.
Faktor yang menyebabkan tingginya jumlah penderita adalah karena perubahan pola makan menjadi tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik.  Keterkaitan penyakit ini dengan gula mungkin berpangkal dari kenyataan penderita diabetes harus membatasi asupan gula mereka.

Bio Farma Gandeng Guru Biologi Sosialisasikan Vaksin

Bandung, Agung Post 
Produsen vaksin nasional PT Bio Farma (Persero) menggandeng guru biologi tingkat SMP dan SMA dalam menyosialisasikan pentingnya imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan virus berbahaya.
"Edukasi dasar terkait vaksin dan imunisasi sangat penting di masyarakat, guru biologi merupakan salah satu pemangku kepentingan yang memiliki peran potensial untuk sosialisasi imunisasi dan vaksinasi," kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Rahman Rustan, di Bandung, Senin lalu.
Ia mengatakan, sebagai perusahaan vaksin dan antisera satu-satunya di Indonesia, PT Bio Farma menggelar seminar khusus bagi guru biologi sekaligus mendorong agar pengetahuan dan edukasi vaksin dan imunisasi masuk menjadi kurikulum pendidikan di Indonesia.

Stres, Pria Mudah Ambil Keputusan

Ingin meminta pria mengambil keputusan penting? Sebaiknya jangan pada saat mereka sedang stres, ya. Sebab, penelitian yang dimuat pada jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience membuktikan bahwa pria cenderung ambil risiko saat memutuskan sesuatu di kala mengalami tekanan batin.
"Ketika berada dalam tekanan, pria dan wanita memiliki pola aktivasi otak yang berbeda terhadap pengambilan keputusan," demikian menurut peneliti Nichole Lighthall dari University of Southern California. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari dan relasi dengan orang lain.

11 Juli 2011

Kecoa Diduga Penyebab Asma Anak-anak Kota

Kecoa telah diidentifikasi sebagai faktor penyebab munculnya jumlah penderita asma di kalangan anak-anak di berbagai permukiman di New York City.
Di beberapa permukiman, 19 persen  hampir satu dalam lima anak menderita asma, sementara di permukiman lain angka tersebut bisa berjumlah tiga persen.
Lalulintas yang padat, pembakaran industri, dan sumber lain polusi di luar rumah, semuanya, telah dituding sebagai penyebab penyakit gangguan pernafasan itu pada masa lalu.
Namun para peneliti di Columbia University sekarang telah mendapati anak-anak yang tinggal di permukiman dengan angka penderita asma yang tinggi dua kali lebih mungkin untuk memiliki anti-bodi terhadap protein kecoa di dalam darah mereka, suatu tanda bahwa anak-anak telah terpajan terhadap serangga tersebut dan diduga alergi terhadap hewan itu.
Selain itu, rumah di permukiman yang memiliki penderita asma memiliki lebih banyak penyebab alergi yang dihasilkan oleh kecoa pada debu rumah tangga.
Studi tersebut memberi "bukti lebih jauh bahwa pajanan terhadap kecoa adalah bagian dari cerita itu", kata penulis studi tersebut Matthew Perzanoweski sebagaimana dikutip Reuters Life!, yang dipantau Antara News di Jakarta, Selasa.
"Penyebab alergi kecoa benar-benar dapat menjadi penyebab perbedaan prevalensi asma, bahkan di lingkungan kota seperti New York City," katanya.

10 Juli 2011

Indonesia Kekurangan Banyak Dokter

Indonesia masih kekurangan banyak tenaga dokter, dari minimal 70 ribu orang yang dibutuhkan, baru tersedia 40 ribu orang dokter saja.
"Saat ini dokter di Indonesia hanya ada 40 ribu orang, seharusnya dari pemantauan dan penelitian kami minimalnya dokter di Indonesia harus ada 70 ribu orang,"  kata Ribka TJiptaning, Ketua Komisi IX DPR RI, komisi yang membidangi kesehatan.
Dengan jumlah yang ada sekarang, perbandingan antara populasi dengan jumlah dokter di Indonesia 1:3.400, yang artinya satu orang dokter menangani 3.400 penduduk.
Dalam kondisi itu, menurut Tjiptaning, bagaimana pelayanan kesehatan masyarakat bisa terjamin? Akibatnya banyak masyarakat khususnya masyarakat kecil tidak bisa mendapatkan pelayanan dokter.
Di sisi lain, sekitar 15 ribu calon dokter di Indonesia tidak bisa praktik karena terkendala masalah ujian kompetensi dokter Indonesia (UKDI). Banyak lulusan fakultas kedokteran dari berbagai universitas tidak bisa bekerja atau praktik lantaran tidak memiliki sertifikat UKDI.

Idealnya Ada 25 Ribu Spesialis Penyakit Dalam

Idealnya Indonesia memiliki 25 ribu dokter spesialis penyakit dalam untuk melayani warga di seluruh wilayah, ujar Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia atau PAPDI, Aru W. Sudoyo, di Batam, Rabu pekan lalu.
Namun, sambungnya, yang baru tersedia hanya 2.900 orang. Menurut Aru, kekurangan itu mengakibatkan banyak wilayah Indonesia terutama daerah kepulauan dan perbatasan tidak memiliki dokter spesialis penyakit dalam.
"Distribusi ke daerah juga kurang. Di daerah-daerah sering penderita penyakit dalam dilayani dokter umum," tambah dia.
PAPDI berharap pemerintah berperan aktif meningkatkan kemampuan dan kompetensi dokter umum untuk menjadi dokter spesialis.
Sementara Sekretaris Jenderal PAPDI Chairul Rajab Nasution mengatakan pemerintah seharusnya memprioritaskan penempatan dokter spesialis di daerah perbatasan dengan kontrak kerja 10 tahun, disertai peralatan yang lengkap.
"Banyak dokter spesialis di daerah akhirnya hengkang karena tidak ada alat kesehatan yang mereka butuhkan atau keahlian mereka tidak dihargai secara layak," katanya.

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi