AGUNG POST NEWS: PENDIDIKAN
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan

16 Januari 2022

SMP Negeri I Indralaya Gudang Prestasi Idola Ortu Melajutkan Sekolah Anaknya


Indralaya, "AP-News" Online
KEBERADAAN SMP Negeri I Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel. Yang beroperasi sejak tahun 1979 dipimpin beberapa Kepala Sekolah,  dan dua tahun terakhir dikomando, Drs Jamaani SPd Mpd, sebagai Kepala Sekolah. SMP Negeri I Indralaya ini menjadi inceran masyarakat  kecamatan indralaya khususnya dan kabupaten ogan ilir  bahkan Provinsi Sumsel Umumnya, untuk melanjutkan pendidikan putra putri mereka kejenjangan sekolah lanjutan pertama. 



Mengapa?  jawabannya singkat karena letaknya strategis ditengah ibu kota Kabupaten Ogan Ilir, gedung serta ruang belajarnya refresentatif sehingga nyaman dalam melakukan proses belajar mengajar di sekolah ini. Demikian Ka SMP Negeri I Indralaya, Drs Jamaani SPd MPd,  kepada "ap-news" online, belum lama ini.



Dan lanjut Jamaani menerangkan,  selain itu yang membuat animo masyarakat semakin besar dan  berharap dapat bersekolah di SMP Negeri I Indralaya ini, karena kualitas pendidikannya lumayan bagus yang dibuktikan beberapa SLTA sederajat mengadakan test masuk secara tertulis maupun lisan nyaris tak ada siswa-siswi kita yang tertolak, terang Jamaani serius.



Untuk urusan disiplin para tenaga pengajar disekolah ini dituntut memberikan pelayanan maksimal dan memberikan contoh  yang sebaik-baiknya kepada siswa-siswi saat proses belajar mengajar berlangsung.



Ketika ditanyakan  prestasi sekolah dan prestasi siswa-siswi. Menurutnya, mulai dari ekstra kurikuler hingga berbagai jenis lomba lomba baik perorangan maupun berkelompok  semua tingkatan  kabupaten, provinsi bahkan nasional pun banyak. Buktinya prestasi seperti yang ada dilemari  prestasi ..seraya dia menunjuk ke beberapa lemari..yang tampak tersusun rapi berbagai jenis piala dan medali.



Selain itu terang, Jamaani sebelum mengakhiri cerita profil SMP Negeri I Indralaya yang dipimpinnya. Selama pandemi corona kita menggelar sekolah daring dan sejak beberapa hari bulan Januari 2022 kita mulai tatap muka. Sekolah ini mempunyai 45 orang  tenaga pengajar terdiri dari 40 PNS dan lima honorer. Untk tenaga tata usaha dipimpin seorang pns dan beberapa honorer. 



Guna memudahkan siswa-siswi belajar untuk mengetahui berbagai pengetahuan tentang pelajarannya pihak sekolah selain menyediakan perpustakaan umum sekolah, juga menyediakan perpustakaan kelas berupa rak buku - buku  berbagai mata pelajaran disamping pintu masuk kelas. 



Dan katanya menambahkan, sekolah ini mempunyai Masjid yang dapat digunakan masyarakat umum sholat lima waktu dan kegiatan agama islam. Selain itu, ada juga Musholah untuk para guru menjalankan sholat,  tutur Jamaani sambil mengakhiri penjelasannya. (gung /"ap-news"/ang/apg).

11 Desember 2019

Terkait Hepatitis A Dinkes Akan Sisir Kantin Sekolah


MEMPERHATIKAN adanya laporan Hepatitis A di RS Hermina. Pihak Dinkes Bekasi akan mengadakan penyuluhan di setiap kantin sekolah agar berprilaku hidup bersih.

"Kita ke kantin (sekolah) sama penyuluhan-penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat," Demikian Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, kepada pers, Rabu (11-12) k. 
Dan lanjutnya,  terkait hal kita menindak lanjuti adanya laporan di Rumah Sakit Hermina. Maka itu kita segera mengantisipasi agar  hepatitis A tidak menyebar di Bekasi, untik itu fasilitas kesehatan sudah kita siapkan, tutur, Tanti. 


Masih katanya, sebelumnya, wabah hepatitis A ditemukan di SMPN 20 Depok hingga menjadi sorotan dan ditetapkan 
sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hingga Selasa (3-12) teridentifikasi sebanyak 262 kasus gejala hepatitis A,  namun 171 kasus langsung dilakukan tes positif IgM (Imunoglobulin M) dan IgG (Imunoglobulin G), cetus, Anung Sugihartono Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, di Gedung Adyatma Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4-12) lalu.

Dari data 262 kasus yang teridentifikasi, sebanyak 228 orang berasal dari lingkungan sekolah mayoritas diantara jumlah tersebut adalah siswa sekolah 31 orang, lima lainnya adalah warga sekitar berasal dari Pesantren Petik, tiga orang dari keluarga siswa. Namun, timbulnya insiden ini belum ada laporan meninggal dunia.(wir/cal/"ap-news")

12 November 2017

Bupati Ogan Ilir HM Ilyas Panji ALam : Jika Ingin Membangun Peradaban Bangunlah Pendidikan


KESERIUSAN  Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dalam menggagas program satu desa satu madrasah tampaknya bukan hanya sekedar wancana lagi, bahkan telah berkomitmet program ini  harus segera direalisasikan. Seluruh proses perencanaan terkait program ini termasuk masalah anggaran sudah dikaji secara matang dan final, demikikan Bupati Ogan Ilir, H Ilyas Panji Alam, ketika memberi sambutan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah ibtidaiyah di desa Srikembang, Kecamatan Muarakuang, selasa, belum lama ini.
Dan lanjut Bupati, terkait masalah program satu desa satu Madrasah ini agar pelaksanaannya berjalan dengan baik maka kita menghimbau  pada dinas dan instansi terkait untuk sungguh-sungguh dan supaya melibatkan secara langsung seluruh elemen masyarakat untuk berpastisipasi mengawal dan ikut  menyukseskan program ini.
Dan katanya meneruskan, Ini Program jangka panjang sekaligus investasi buat regenerasi anak-anak kita kedepan, sehingga anak-anak kabupaten Ogan Ilir mejadi soleh dan soleha, berakhlakul karimah, cerdas secara intelektual maupun spiritual. Kita tidak mau lagi mendengar ada anak-anak di Ogan Ilir tidak bisa membaca Alquran, tidak bisa berwudhu dan tidak bisa sholat. Bahkan yang jauh lebih besar lagi, kita tidak ingin anak-anak di Ogan Ilir menjadi generasi  pecandu narkoba, generasi pemabuk, generasi kriminal, tegas HM Ilyas seraya mengakhiri sambutannya yang sambut  gemuruh tepuk tangan pertanda antusias masyarakat. Untuk tahun 2018 fohus program satu desa satu madrasah adalah pada usia pendidikan dasar / SD yaitu satu desa satu madrasah Diniyah. InsyaAllah kedepan bisa dilanjutkan untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA. Sehingga bisa sesuai target kita bahwa setiap peserta didik mempunyai kesempatan yang sama dalam belajar agama islam disetiap jenjang pendidikan umum.  Dan juga pak bupati menegaskan bahwa “ jika ingin membangun peradaban, maka bangunlah pendidika,.” tutup pak bupati ketika disela-sela waktu wawancara.
Ketua Tim Program Penguatan Pendidikan Karakter Ogan Ilir (PPK), Marwansyah Al-Fatih, saat dikonfirmasi mengatakan, Program satu desa satu Madrasah ini dimulai dari kekhawatiran yang mendalam Pak Bupati, HM Ilyas Panji Alam, dan Pak Wahyudi selaku Ketua Karang Taruna kabupaten Ogan ilir, terhadap ancaman moral akhlak generasi muda terkini  terkait kemajuan zaman yang dilumuri oleh berbagai hal mulai dari narkoba, jaringan dunia maya yang sulit dibendung sehingga berbagai informasi tayang dengan bebas melalui media social, cetus Marwansyah Al-Fatih

Masih menurutnya, adanya perkembangan kejolak social tersebut, selaku Ketua KT OI, Pak Wahyudi, membentuk  tim work untuk melakukan kajian. Sehingga saya sebagai Wakil Ketua I yang membidangi Pendidikan dan Pengkaderan dan bendahara umum karang taruna OI Jialyka Maharani, kata Marwansyah Al-Fatih,membuat rumusan untuk  membantu mewujudkan niat baik dan tulus Pak  Bupati  agar program satu desa satu Madrasah bisa masuk lewat program nasional penguatan pendidikan karakter (PPK). Langkah awalnya dimulai dari pendidikan dasar anak usia SD yaitu dengan mengikhtiarkan satu desa satu Madrasah Diniyah. Ini Insyaa’Allah merupakan solusi alternatif terhadap persoalan minimnya waktu dan materi pendidikan agama yang diajarkan di sekolah-sekolah umum, ungkap Marwansyah Al-Fatih. Dan katanya meneruskan, pendidikan umum dan pendidikan agama kedua-duanya sama-sama pentingnya.
Oleh karena itu jangan sampai ada kesenjangan dan ketimpangan yang begitu jauh terhadap anak-anak kita dalam memperoleh pendidikan baik umum maupun agama maka tambahan belajar dimadrasah menjadi solusi yang sangat tepat. Diakhir penjelasannya,  Marwansyah Al-Fatih, menyampaikan program Madrasah Diniyah ini sudah sinkron dan sejalan dengan program pemerintahan pusat khususnya program penguatan pendidikan karakter yang digagas oleh Kemendikbud. Seperti disampaikan  secara jelas dan gamblang oleh Mendikbud, Muhajir Efendi, beberapa waktu lalu saat kunjungan di Ogan Ilir, Mendikbud saat itu juga mengatakan, terangnya mengulang, “tidak ada full day school” Justru yang ada kemendikbud akan besinergi dengan sistem madrasah diniyah, ujar nya yang juga dipercayai sebagai Ketua tim pelaksana program satu desa satu  Madrasah, tandasnya. Ketua Karang Taruna Ogan Ilir, Wahyudi Maruwan, saat dihubungi via selulernya, menegaskan dan mengakui kalau program satu desa satu Madrasah merupakan, program super dan spektakuler  yang harus didukung  dan disukseskan oleh semua pihak. Sebab, kata Wahyudi yang juga Wakil Ketua DPRD Ogan Ilir,  fenomena penyakit sosial yang meresahkan kita, di Ogan Ilir tiga tahun terakhir ini cukup marak dengan peredaran narkoba yang sebagian besar sasaran korbannya  anak-anak. Nah dengan program Madrasah ini setidaknya pemerintah sudah melakukan dua hal yaitu pencegahan karena pengalihan tambahan waktu belajar di sore hari dan yang kedua pendidikan dan pembinaan, cetus Wahyudi seraya menutup keterangannya. Untuk mencari tahu bagaimana dengan kurikulum Satu Desa Satu
Madrasah, didapat keterangan dari Kabid Dakwah MUI Ogan Ilir, Nurhasan, menurutnya lembaga pendidikan yang menjadi salah satu program unggulan Bupati Ogan Ilir, H Ilyas Pani Alam, harus didukung kesuksasannya, namun katanya kurikulumnya ditawarkan seperti ini,  1. Mengikuti kurikulum yg sdh ada pada standar Kemenag tp disesuaikan dengan kafasitas kemampuan guru yg ada, 2. Harus Mengkolaborasikannya dengan muatan lokal, seni dan budaya keislaman. 3. Memfokuskan kepada guru kelas. 4. Lebih banyak praktek dibanding teori. 5. Tujuannya menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada santri sejak dini. Tapi ukan berarti memaksakann mereka menjadi ahli agama, ungkap Nursahan singkat. (tim-“ap-news/ang/ap).

01 Juni 2017

PU AgungPost Silatuhrahmi Pd Pelanggannya Sekaligus Beri Pembekalan Peranan Pers




foto bersama Kacabdin dan Ka SDN Kecamatan Lubuk Keliat
 SETELAH silatuhrahmi dengan jajaran pedidik kalangan  Sekolah Dasar  Negeri/ Swasta  dibeberapa kecamatan, kabupaten Ogan Ilir, belum lama ini, Rabu, (31-5) kemarin, Pimpinan Umum (PU)  Agung Post Grup, hmsyarifuddinbasrie,s.i.kom, bersama Pimpinan Umum Majalah Islam Anuegerah, Ny Herlina Amd,  kembali mengadakan silatuhrahmi dengan pelanggan dijajaran pendidik Sekolah Dasar Negeri / Swasta  (SDN/Swasta) di Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir,  bertempat di SDN Nomor. 2  Betung.
Bersama Kacabdin dan Ka SDN Kec Tanjung Batu
Kesempatan silatuhrami itu, sekaligus memberikan pembekalan seputar peranan wartawan, dan media massa ditengah masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan. Menurut  hmsyarifuddinbasrie,  wartawan yang baik dalam  tugasnya selalu berpegang pada undang-undang (UU) Nomror. 40 Tahun 1999 plus kode etik wartawan yang salah satu vointnya harus menjalin kemitraan dengan pemerintah, untuk kelengkapan identitas diri mereka dianjurkan menjadi anggota salah satu dari  tiga organisasi wartawan resmi  yang diakui dewan pers seperi, AJI, IJTI dan PWI, dan mengikuti peraturan dewan pers bahwa wartawan harus ikut  uji kopetensi (UKW), bila mereka lulus  diberikan  katu warna biru untuk watawan madya, dan kartu warna kuning untuk wartawan utama. Peran dari kartu UKW madya warna biru adalah untuk salah satu indentitas para wartawan dalam tugas kesehariannya,  sedangkan pemegang kartu UKW  utama warna kuning bisa menjadi persyaratan memegang  jabatan di berbagai media mulai dari  level redaktur/pemred/  Pemimpin Umum.            
Sedangkan di Surat kabar Agung Post grup, setiap calon wartawan (pemula) harus melalui seleksi dan magang selama tiga sampai enam  bulan sebagai masa proses pembelajaran, dan selama itu pula mereka hanya diberi tugas  mengikuti  seniornya sebagai pembimbing.
Foto Bersama Kacabdin dan Ka SDN kec Payaraman
Biasanya, banyak yang berhasil. Tapi, tidak sedikit pula yang menghilang tanpa jejak dan digugurkan karena tidak sanggup menjalankan tugas yang diberikan. Dan lanjut, hmsyarifuddin, bertugas sebagai wartawan memang berat tapi mengasikan kalau betul-betul ditekuni dan dijalani secara profesional. Namun, ironisnya banyak juga oknum yang hanya ingin pegang kartu  pers doang, dan malas belajar sehingga pada gilirannya mereka akan terseleksi oleh kamajuan zaman. Tapi, bagi yang betul-betul propfesional biasanya sampai akhir hayatnya masih tetap produktif menulis dengan kajian-kajian yang bisa dipedomani oleh pembacanya, tutur  Haji Syarifuddin yang akrap disapa sahabat dan krabatnya pak haji. Saat ditanya seorang peserta pembekalan tentang bagaimana menghadapi kehadiran wartawan dan menangkal pemberitaan miring, dengan tegas Pak haji mengatakan, hadapi saja dan tanyakan identitasnya karena menerima orang yang ingin bertemu merupakan amal ibadah juga. Namun, kalau merasa tidak meyakini apalagi sudah meminta keterangan bermacam-macam  dengan embel-embel duit sambil mengintimidasi pula, itu hak nara sumber untuk menolak mereka.Tapi, yakinlah, terang h syarifuddin,  wartawan yang baik dan profesional apalagi mereka sudah punya tiga kartu ( Kartu Pers dari media tempatnya bekerja, kartu Tanda anggota salah Satu Oragnisasi misalnya PWI, dan Kartu tanda luus UKW dari dewan pers,)  mereka akan menyadari tugasnya untuk bertindak lebih  baik agar menjadi contoh pendata dan pengumpul informasi yang baik dan handal. Namun, kalau kita tidak merasa senang  karena beritanya tidak sesuai dengan fakta dan membuat-buat saja..yaaa laporkan dan  tuntut secara hukum. Tapi, sebaiknya gunakan hak jawab dululah, karena wartawan itu adalah manusia biasa, dan siapapun bisa salah dan keliru, cetus Pak h syarifuddin sambil mengakhir pembekalan karena waktunya terbatas. (lin/ap).    




05 April 2017

Pimpinan “Agung Post” Temu Relasi Dijajaran Diknas Bahas Seputar Hubungan Pers Dan Nara Sumber





Selfiy bersama Kacabdin dan Ka SDN se-Kecamatan Tanjung batu. ("ap-news")
DALAM upaya merekat hubungan komunikasi antara relasi dan perusahaan pers, hari ini, rabu, (050417), Pimpinan Umum / Pemimpin Redaksi Surat Kabar Agung Post, HM Syarifuddin Basrie, S.I.Kom.. Memberikan pencerahan kepada peserta didik seputar penerimaan dan memberi penjelasan terhadap kaum jurnalist yang mendatangi mereka saat bertugas. Pembicaraan bertitik tolak dari undang-undang nomor 40 tahun 1999, dan kode etik Jurnalistik. Kegiatan tersebut barada di dua lokasi berbeda yang diikuti para Kepala SDN dan MI  dalam kecamatan Tanjung Batu, dan kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, yang mendapat sambutan hangat dari audien. Menurut HM Syarifuddin Basrie dalam paparannya menerangkan, nara sumber berhak menolak dan menerima kehadiran oknum yang mengatas namakan wartawan bila yang bersangkutan tidak mau menunjukan identitasnya. Dan wartawan yang profesional biasanya sebelum diminta pasti akan menunjukan jati diri dan identitas diri dan media tempat dia bekerja, ujarnya, Dan lanjut HM Syarifuddin,  wartawan tidak perlu ditakuti karena mereka adalah manusia juga, hadapi dan berikan penjelasan sesuai apa yang ditanyakannya. Nara sumber berhak mengatakan ofthe record terhadap voint-voint wawancara yang dianggap tidak pantas dipublikasikan, tegas HM Syarifuddin Basrie. Beberapa kepala sekolah dengan nada yang sama seolah mengeluh karena banyaknya oknum-oknum yang mengaku watawan mendatangi sekolah tempat mereka mengajar. Menanggapi hal tersebut, dengan lugas HM Syarifuddin menegaskan, sepanjang identitasnya jelas dan medianya berbadan hukum PT atau Yayasan, dengarkan pertanyaannya, dan jawab sesuai apa adanya. Diluar kontek itu terserah anda mau dilayani atau ditolak, wartawan juga tidak boleh menekan atau memaksa dengan serta merta minta jawaban pada nara sumbernya semua ada mekanismenya. Pemred “Agung Post” ketika itu juga mengutip keterangan Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo  yang  biasa  disapa Stanley pada acara hari pers ke-74 di Ambon Februari  2017 lalu,  mengatakan, bahwa demi kebersamaan insan pers.  Hendaknya, " selain memeiliki kartu tanda lulus uji kompetensi wartawan (UKW), para wartawan di harapkan memiliki kartu PWI, AJI atau IJTI sebagai tanda resmi dari pemerintah, khususnya  Dewan Pers, itu lebih disebabkan organisasi kewartawanan tersebut, memenuhi standard klasifikasi jurnalis internasional dalam segi dunia kewartawanan, dan tiga organisasi ini merupakan perpanjangan dewan pers," ungkap Ketua Dewan Pers. (dek-tim-“ap-news”).
Selfiy bersama kacabdin dan Ka SDN se-Kecamatan Payaraman.("ap-news").

Wagub Sumsel, Pelajar Harus Mampu Bersaing Hadapi MEA



Add caption Ishak mekki dalam sebuah kegiatan. (foto time indonesia/her-"ap-news")



   WAKIL Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki, mengharapkan para pelajar di Sumatera Selatan mampu bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). "Jika tidak disikapi mulai sekarang, pelajar akan kalah bersaing dengan negara luar," kata Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki saat menghadiri Studen't Achievement Award yang diselenggarakan SMK Muhammadiyah 1, di Lapangan SMK Muhammadiyah 1, Jumat (31/03/2017) laluq. Menurut Ishak tahun 2020 nanti Indonesia akan menghadapi MEA sehingga akan banyak peluang besar dan tantangan besar. Untuk itu pelajar diharapkan mempunyai karakter dan mampu bersaing secara internasional. "Selain itu teruslah berprestasi, jadilah siswa yang berkarakter, yang punya nilai juang tinggi, sehingga menjadi siswa-siswi yang profesional dan mandiri," ujarnya. Sementara itu, Studen't Achievement Award atau pemberian penghargaan kepada siswa SMK Muhammadiyah 1 yang berprestasi ini diberikan langsung Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel). Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan perhatian lebih kepada 108 siswa yang berprestasi di bidang akademik, seni budaya, serta olahraga. (her-“ap-news”)

20 Maret 2017

STIK SITI KHADIJAH PKL DI INDRALAYA


DALAM rangka mendata berbagai wabah penyakit  yang sering berjangkit di kawasan
ogan ilir, maka mahasiswa-mahasiswi STIK Siti Khadijah Palembang mengadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di Kota Indralaya. Seluruh mahasiswa-mahasiswi yang PKL  berjumlah 250 orang terdiri dari Akademi Kebidanan dan keperawatan. Mereka dibagi  perkelompok yang berjumlah 18 orang. Salah satu kelompoknya mondok di Griya Media “Agung Post” Komplek Perum Griya Cipta Utama. Yang di Ketuai oleh Yogie Dwi Putra Jurusan Akper Semester VI, Sekretaris Intan Wahyuni Jurusan kebidanan Semester VI, Bendara Yossy Patricia Jurusan keperawatan smester VI. PKL ini dimulai dari tanggal, 20 Maret – tanggal 3 April 2017. Direncanakan hari pertama besok, akan bertemu dengan Lurah Indralaya Indah, Mardellah SH, untuk meminta data-data penduduk serta berbagai aktivitas kesehariannya., Demikian Yogie Dwi Putra kepada “Ap-News” malam ini. Kita akan melaksanakan PKL ini dengan sebaik-baiknya karena moment ini selain mendapat nilai di tempat perkuliahan, juga akan mendapat ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga bagi kami dalam melaksanakan PKL. Inshaa’Allah selama PKL ini apa yang telah disampaikan dosen pembimbing akan kami patuhi sesuai petunjuk, tandas Yogie.
Berikut nama-nama PKL kelompok V , Yogie Dwi Putra, Yoanrilmi, Intan wahyuni, Venny Anggraini, Yossy Particia, Intan Ria Sari, Idha Budiarti, Jumi Fitri, Juniarti, Dedek Fanesa, Peni Asmita, Mahdalena, Ania Mawadah, Mareta Eka Sari, Jeni Hasanah Putri, Khoirunisa, Indri Nopitasari, Ita Puspasari.  (tim-“ap-news”)


15 Maret 2017

SD Negeri 01 Intan Butuh Ruang Kerja Guru

KEBERADAAN SD Negeri 01 Indralaya Selatan merupakan salah satu tempat belajar para murid yang bertempat tinggal di seputar desa Meranjat 1 kp 14 Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Sekolah ini dioperasionalkan pada tahun 1929 dan sekarang dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama Masmidah SPd. Sekolah ini sudah terakreditasi A dan berstatus negeri. Demikian Diana (22) salah seorang guru disekolah tersebut kepada “Agung Post” diruang kerjanya, Jum’at, (10-03) kemarin.
Lebih lanjut dia menerangkan, jumlah keseluruhan murid dari kelas I s/d kelas VI adalah, 122 orang dengan rincian 63 laki-laki dan 59 perempuan. Kita berharap kedepan,
Pemkab OI dapat membangun ruang kerja guru, ruang uks, kantin dan juga gudang untuk menyimpan barang barang yang tidak terpakai.

Masih katanya, memperbaiki beberapa ruang kelas yang rusak parah agae murid yang belajar di sd ini bisa belajar dengan tenang dan nyaman. Ujarnya sambil mengakhiri keterangannya (mag-mei/ap).

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi