Ogan Ilir, Ap News - Kabar mengejutkan sempat menghebohkan masyarakat Ogan Ilir tentang penculikan seorang bocah berusia 11 tahun di Tanjung Raja, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir.
Hilangnya bocah 11 tahun itu bahkan disiarkan melalui masjid dan di sebarkan secara luas di media sosial.
Kabar penculikan itu, diduga dilakuka oleh seorang pria penjual obat asal medan. Namun ternyata kabar itu tidaklah benar alias hoax. Akan tetapi kabar tersebut sudah terlanjur viral dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat sebelum kebenaran terungkap.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, meninformasi penculikan bocah berinisial AL ini tidaklah benar. “Informasi yang beredar katanya diculik, itu tidak benar, alias hoaks,” tegas Ilham. Kamus, 3 Oktober 2014 kepada media di Indralaya.
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan bahwa setelah dilakukan penyelidikan, bocah yang sempat dilaporkan hilang tersebut sebenarnya pergi menuju rumah orang tuanya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). AL diketahui berasal dari keluarga yang orang tuanya telah bercerai, dan ia berkeinginan untuk menemui ibunya di Kayuagung, dikutip "ap-news" dari website palpos.bacakoran.co, Jumat (04/10)
“Jadi, kedua orang tua ananda AL ini sudah bercerai. Dia bermaksud menuju kediaman ibunya di Kayuagung, bukan diculik seperti yang diberitakan,” ujar Ilham dengan tegas, meluruskan kesalahpahaman yang telah menyebar luas di masyarakat.
Bocah tersebut kini sudah dipulangkan ke rumahnya di Tanjung Raja dalam keadaan selamat. Ia kembali ke asuhan keluarganya tanpa mengalami cedera atau bahaya apapun.
Sebelumnya, kabar mengenai penculikan AL dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu kepanikan di kalangan masyarakat. Informasi yang tidak jelas kebenarannya ini terus berkembang, menyebabkan kekhawatiran besar, terutama di lingkungan sekitar Tanjung Raja.
Ilham mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir menegaskan pentingnya saring sebelum sharing dalam menghadapi berita yang viral.
“Saring sebelum sharing informasi. Jangan mudah percaya begitu saja terkait isu yang dapat meresahkan masyarakat. Bila perlu, silakan tanya polisi,” ungkap Ilham, mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi.(cal/apnews)