Kades Ulak Petangisan: Keberadaan MD Di Pedesaan Ogan Ilir Bisa Membentuk Manusia Berakhlaqul Karimah Maka Perlu Diperhatikan - AGUNG POST NEWS

08 Agustus 2020

Kades Ulak Petangisan: Keberadaan MD Di Pedesaan Ogan Ilir Bisa Membentuk Manusia Berakhlaqul Karimah Maka Perlu Diperhatikan



Ulak Petangisan, "ap-news" Online
MELIHAT dari dekat keberadaan Realisasi Program Satu Desa Satu Madrasah Diniyah (MD) Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, yang dirintis dan dilaksanakan Analisis & Aktifis Pemuda Ogan Ilir  yang juga Ketua Tim Pelaksana Program Satu Desa Satu Diniyah,  Marwansyah Al-Fatih SPd, Aktifitas dan perkembangan madrasah diniyah akan terus ditampilkan dari desa ke desa oleh Tim "Agung Post Group dan Online" dalam kemasan yang dirangkum dalam bentuk tulisan sesuai keberadaannya saat ini.
KEBERADAAN Madrasah Diniyah (MD) Islamiyah di desa ini, bisa menjadi sarana pembentuk karakter anak yang berakhlaqul karimah karena diberikan Pendidikan Agama Islam semenjak usia dini, sehingga kelak mereka dewasa nanti menjadi generasi yang tidak hanya berilmu pengatahuan (IPTEK) tetapi juga mempunyai kepribadian yang baik karena memahami agamanya. Demikian Kades  Sardani Muhammad, kepada Irvan Alriyansah SP wartawan "ap-news" disela aktifitasnya mengawasi pembangunan Lapangan Bola Volly didesanya. Desa Ulak Petangisan Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. Kamis, (6-8) siang.
Masih menurut Sardani, program yang digagas Pemda Ogan Ilir sangat bermanfaat menambah ilmu Agama Islam yang mereka terima disekolah formal SD. Pembelajaran di Madrasah Diniyah diantaranya Aqidah Akhlak, belajar membaca Al-Qur'an, diajarkan bagaimana sholat yang tidak mereka dapatkan dalam pendidikan agama disekolahnya. Mungkin ada,  tapi tidak sebanyak yang mereka dapatkan dibangku Madrasah Diniyah. Semoga program ini dipertahankan untuk kedepan, ujarnya berharap.
Lebih lanjut kades yang juga sebagai pembina MD Islamiyah ini menyampaikan, berita duka bahwa Kepala MD Islamiyah Muchtar Sulaiman Am Pd telah meninggal dunia dan sampai sekarang belum ada penggantinya. "Saya sarankan, kata kades untuk menemui Iqbal  SPdi dan Zulkifli. Karena keduanya merupakan guru dan bisa dimintai keterangan yang benar perihal MD Islamiyah tersebut.
Sedangkan menurut Iqbal, MD Islamiyah mulai dan berdiri Tahun 2018 mengikuti Program Pemda OI, Satu Desa  Satu Madrasah Diniyah yang diresmikan pada tahun bersamaan. Jumlah anak didik sekitar 90 orang, terbagi dalam empat kelas dan berasal dari kelas yg berbeda yaitu dari kelas III sampai kelas VI SD Negeri 05 Pemulutan Barat. Tapi untuk sekarang, MD Islamiyah libur, semenjak  Maret  2020, mengikuti anjuran pemerintah berkaitan penyebaran wabah COVID 19. " Namun sebelum libur, MD masuk setiap hari sama seperti sekolah formal, yang berbeda hanya waktu belajarnya, kalau formal sekolah pagi sedangkan Diniyah belajar siang," kata Zulkifli.
Secara bergantian mereka menceritakan kendala yang dihadapi selama ini, diantaranya, kurangnya buku paket pelajaran untuk murid serta sarana pendukung untuk mengajar seperti alat tulis dan mobiler untuk administrasi. Meskipun demikian, mereka tetap optimis sekaligus bangga karena diantara anak didik mereka sudah pandai membaca AlQur'an dan ceramah agama walau dengan keterbatasan sarana.

Jumlah pengajar MD Islamiyah delapan orang, timpal Zulkifli. "Tapi, kalau sekarang berkurang satu, karena kepala sekolah lebih dulu menghadap Allah, "ujarnya sedih tapi terlihat tegar. Untuk honor / insentif kami diberi oleh Kades melalui Anggaran Dana Desa dan Dana Desa.
Ketika disinggung soal harapan untuk MD Islamiyah ini kedepannya, menurut Iqbal, sama seperti Kades, kami berharap Pemda Ogan Ilir tetap mempertahankan program ini dan lebih banyak memberikan perhatian, utamanya sarana operasionalnya karena hal ini sangat penting untuk keberhasilan pengajaran pada anak anak. Selain itu, tambahnya, semoga MD Islamiyah ini mempunyai gedung sendiri, itu saja, kata Iqbal berharap.
Mendengar masalah gedung tersebut, Kades Sardani menanggapi, " Untuk pembangunan gedung MD ini, sebetulnya pemerintah atau Pemda OI cukup mengalokasikan saja. Entah itu dari Dana Desa atau Anggaran Dana Desa. Seandainya itu pemerintah lakukan. Kami sebagai pemerintahan desa siap merealisasikannya," pungkasnya.  (van/"ap-news).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda