Kepala Madrasah Diniyah : Membentuk Karakter Tidak Cukup Dengan Memberi Honor Tapi Harus Diimbangi Dengan Sarana Prasaranya. - AGUNG POST NEWS

05 Agustus 2020

Kepala Madrasah Diniyah : Membentuk Karakter Tidak Cukup Dengan Memberi Honor Tapi Harus Diimbangi Dengan Sarana Prasaranya.


Suka Mulia, "ap-news" Online.
MELIHAT dari dekat keberadaan realisasi Program Satu Desa Satu Madrasah Diniyah Pemerintah Daerah Ogan Ilir yang dirintis dan dilaksanakan Analisis & Aktifis Pemuda Ogan Ilir, Marwansyah Alfatih, SPd. Aktifitas dan perkembangan Madrasah Diniyah akan terus ditampilkan secara bergiliran dari desa ke desa, oleh tim "Agung Post Group & Online" dalam kemasan yang dirangkum sesuai aktifitasnya.
HADIRNYA Madrasah Diniyah di Desa-desa, dapat mengisi waktu senggang bagi anak-anak yang sebelumnya setelah pulang sekolah sampai mendekati waktu sholat magrib hanya bermain. Dengan adanya program Pemda Ogan Ilir Satu Desa Satu Diniyah.  Maka, waktu luang itu terisi dengan belajar agama sesuai pelajaran yang diberikan pengajarnya. 
Demikian kata, Imam Aripin, Kepala Desa Suka Mulia, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel,
.  Ketika ditemui Irvan Alriyansah SP wartawan "ap-news" dirumahnya. Senin Siang kemarin. 
Dan lanjut Kades, Madrasah Diniyah Sabilil Muttaqin ini berdiri tahun 2018 seiring program yang dicanangkan Pemerintah Daerah Ogan Ilir. Satu Desa Satu Madrasah Diniyah. Aktifitas belajar mengajar masih menggunakan gedung SD Negeri 13 Indralaya Utara. Semenjak, 
masa pendemi ini proses belajar mengajar diliburkan, terang Imam yang juga sebagai pembina pada Madrasah Diniyah Sabilil Muttaqin.
Sedangkan menurut, Istiqomah (24), salah seorang Pengajar Diniyah, kepada media ini, jumlah anak didik sekitar 120 orang, dibagi menjadi IV kelas berbeda  dari kelas III sampai kelas VI.  Masih menurut Iis, sapaan akrab Istiqomah, staf pengajar di Madrasah Diniyah ini berjumlah delapan orang termasuk Kepala Madrasah dan petugas lainya. Kami belajar terakhir bulan Maret tahun ini bersamaan dengan anak SD diliburkan, sesuai anjuran pemerintah. 

Lebih lanjut Iis menceritakan, keadaan Madrasah Diniyah Sabilil Muttaqin ini kekurangan buku paket untuk belajar anak-anak. "Saat belajar disekolah  saja buku dibagikan, mereka diingatkan kalau satu buku paket itu untuk dua orang, setelah usai belajar buku tersebut dikumpulkan kembali, tuturnya.

Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Madrasah Diniyah Sabilil Muttaqin, Agus Siswoyo, masalah buku paket, Dia pun membenarkan perihal tersebut. "Memang begitulah adanya, buku paket pelajaran sangat kurang," tandasnya. 
Bahkan bukan itu saja, alat tulis untuk mengajar dan administrasi serba kekurangan. Tak jarang kami menggunakan sarana yang ada di SD Negeri ini, seperti spidol untuk mengajar. 
Bantuan dari Pemda OI berupa ATK dan buku paket sebetulnya pernah ada, tapi itu dulu saat baru-baru Madrasah ini berdiri tahun 2018 dan sampai sekarang bantuan serupa tidak kami terima lagi.

Masih menurut Agus, kedepan mudah- mudahan Pemda Ogan Ilir memberikan perhatian  terhadap keadaan dan keberadaan Madrasah Diniyah ini. Sebab tambahnya, untuk menjadikan pendidikan agama ini  berkualitas, tidak cukup hanya memberikan honor untuk pengajarnya saja.  Tapi, harus melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan pengajar dan yang diajari,  tegasnya prihatin. 
Artinya katanya lagi, jika program ini ingin mancapai tujuan seharusnya sarana dan fasilitasnya terpenuhi.
Dan tegasnya lagi,  sebenarnya program ini bagus super bagus, sebagai lembaga untuk membentuk karakter anak bangsa yang nantinya mampu membentengi dirinya karena diberikan pemahaman agama semenjak dini, pungkasnya serius.
Saat disinggung soal honor, Agus menjelaskan, Honor yang mereka terima dari Kades berasal dari Dana Desa dan Anggaran Dana Desa, terangnya singkat. (van/"ap-news).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda