Ogan Ilir, “ap-news” Online
PENGGIAT anti korupsi yang tergabung dalam Lembaga Pemantau Korupsi -Nasional (LPK-N) akan menggelar aksi demontrasi untuk menyampaikan tuntutan, diantaranya agar Bupati Ogan Ilir segera mengevaluasi dan mengganti Dirut PDAM Tirta Ogan terkait adanya temuan dugaan penyalahgunaan wewenang yang mengarah pada tindak pidana korupsi di Perusahaan Daerah tersebut. Demikian dalam surat pemberitahuan resmi yang diberikan perwakilan lembaga anti korupsi tersebut, Yongki Ariansyah SH, selaku Koodinator Lapangan pada “ap-news.” sebagai sarana publikasi terkait aksi demontrasi yang akan digelar lembaga tersebut. Indralaya Ogan Ilir, Sumsel. Senin, (29-03) siang.
Di dalam surat juga disebutkan, dugaan penyalahgunaan wewenang tersebut berdasarkan temuan LPK-N dari laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Nomor 37.B/LPH/XVIII.PLG/2018, Tanggal 08 Juni 2018, terdapat penyerahan aset kepada pihak PDAM Tirta Ogan yang belum ditetapkan statusnya (Belum ada Perda Pernyataan modal) dengan jumlah minimal Rp 12,7 Milyar lebih.
Terkait aksi demontrasi, menurut isi surat bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Hari Rabu besok, Tanggal 31 Maret 2021, di dua tempat berbeda yaitu di Kantor Bupati OI Tanjung Senai dan di Kantor PDAM Tirta Ogan Desa Tanjung Seteko Indralaya, dengan jumlah peserta aksi kurang lebih 10 hingga 15 orang dengan protokes pandemi Covid 19.
Selain kepada media, surat pemberitahuan aksi demontrasi ini juga ditembuskan kepada Bupati Ogan Ilir, DPRD Ogan Ilir, PDAM Tirta Ogan dan Pihak Kepolisian, Polres Ogan Ilir, yang ditanda tangani oleh Rahmat Sandi Iqbal SH, sebagai Koordinator Aksi.
Direktur PDAM Tirta Ogan, Ir M Azuwar, ketika dikonfirmasi menerangkan, aset yang belum jelas statusnya tersebut adalah aset yang belum disetujui oleh DPRD Ogan Ilir. "Jadi, ini hanya soal administrasi saja," ujarnya.
Berkenaan dengan hasil pemeriksaan BPK Tahun 2018, orang nomor satu PDAM Tirta Ogan, mengatakan andaikan hal tersebut jadi 'permasalahan, seharusnya BPK sendiri sudah lebih dahulu mempermasalahkannya, pungkasnya. (van/”ap-news”)