Kandis, "ap-news"
MELIHAT dari dekat keberadaan realisasi Program Satu Desa Satu Madrasah Diniyah (MD) Pemerintah Daerah Ogan Ilir yang dirintis dan dilaksanakan Analisis & Aktifis Pemuda Ogan Ilir, Marwansyah Alfatih, SPd. Aktifitas dan perkembangan Madrasah Diniyah akan terus ditampilkan secara bergiliran dari desa ke desa, oleh tim "Agung Post Group & Online" dalam kemasan yang dirangkum dalam bentuk tulisan sesuai keberadaan dan aktifitasnya saat ini.
GUNA menjalankan dan menunjang Program Pemda OI Satu Desa Satu Diniyah. Pemerintah Desa Kandis Dan Kepala Madrasah Diniyah (MD) AR Rahman Desa Kandis bersnergi melalui musyawarah desa agar MD AR Rahman berjalan dan diminati oleh masyarakat. Dengan merasa berminat maka akan tumbuh rasa memiliki sehingga anak-anak mereka di arahkan mengenyam pendidik di MD AR Rahman ini. Kata Kades Kandis, Mujahidin yang di dampingi Kepala MD ARRahman kepada Firman wartawan "ap-news" beberapa hari lalu.
Lebih lanjut diterangkannya, karena program satu desa satu dini yah ini sangat bagus untuk menata kualiras SDM rakyat Ogan Ilir kedepan. Maka kita berharap, Pemda OI dapat melengkapi sarana prasarana seperti gedung belajar, dan fasilitas belajar mengajar lainnya serta dapat meningkatkan insentif pengajar dan operator termasuk pegawai tata usaha yan jumlah hanya delapan orang saja, cetus Kades berharap.
Dikesempatan tersebut Kepala MD AR Rahman, j H Isya Ansori SSos (64) juga menerangkan, materi ajar yang disampaikan pengajar adalah: Belajar membaca ayat-ayat pendek, Belajar Sholat, Belajar membaca AlQur'an, Mempelajari Sejarah Islam,
Belajar menegakkan Aqidah dan Akhlaq, tenaga operasional Administrasi dan operator ada empat orang untuk tenaga pengajar ada empat orang, maka itu kedepan kita minta tambahan tenaga pengajar.
Jumlah murid saat ini terdaftar 120 orang, terdiri dari V kelas, mulai dari kelas II sampai kelas VI. Tahun ini MD ARRahman tahun ini menamatkan 30 santri.
Untuk aktifitas belajar mengajar MD ARRahman numpang gedung
SD Negeri 01 Kandis Kecamatan Kandis, pungkas H Ansori mengakhiri keterangannya. (man/"ap-news).
