Setelah Di Imunisasi Dianita Najwa Shihab Kejang-kejang
SEORANG balita perempuan di Tanjungraja Ogan Ilir (OI), bernama Dianti Najwa Shihab, yang baru berumur 9 bulan, secara tiba-tiba menderita
kejang-kejang yang disertai demam panas tinggi disaat tertentu,
setelah diberikan Imunisasi oleh Puskesmas Tanjungraja diminggu kedua Bulan November kemarin . Demikian seperti yang dikatakan oleh
ayahnya, Ansajidi (53), yang didampingi ibunya Asnawati (34), kepada wartawan media ini dirumahnya, RT 04 Kelurahan Tanjungraja Timur,
Kecamatan Tanjungraja OI, Sumatera Selatan. Selasa, (29-12) siang.
Menurut Ansajidi, pemberian imunisasi pada anaknya sebagaimana yang
dimaksud adalah yang keempat kalinya, setelah sebelumnya yang pertama
di Bulan Juli 2020, imunisasi BCG (Basillus Calmette-Guerin) dan Polio
1, lalu imunisasi yang kedua di Bulan Agustus 2020, vaksin DPT 1
(Difteri, Pertusis dan Tetanus) dan Polio 2, kemudian yang ketiga pada
Bulan September 2020, imunisasi DPT 2 plus Polio 3 dan yang keempat
diBulan November 2020, dengan vaksin imunisasi DPT 3 dan Polio 4, ini
berdasarkan catatan yang diberikan pihak Puskesmas, katanya.
Dikatakan oleh Ansajidi, setiap kali setelah diimunisasi dari yang
pertama sampai yang ketiga, putrinya tersebut mengalami demam panas
sekitar tiga hari, namun hal ini seperti katanya merupakan hal yang
biasa terjadi sebagaimana yang dialami oleh anaknya yang lain, karena
Dianti, sebut saja begitu, bocah kelahiran Tanggal 10 April 2020 ini
adalah merupakan anak yang keempat, tetapi setelah imunisasi yang
keempat tepatnya ditanggal 9 November 2020, malam harinya, Dianti
secara tiba-tiba mengalami kejang-kejang disertai panas tinggi, selama 10 hingga 15 menit, kemudian berlanjut lagi esoknya terulang lagi,
secara tiba-tiba dan kami tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi , ujarnya.
Selanjutnya Ansajidi mengatakan, ini bukan berarti pihak kami menuduh
penyebab kejang-kejang anak kami karena diimunisasi, tetapi untuk
diketahui, Dianti sebelumnya tidak mengalaminya kecuali setelah
imunisasi terakhir tersebut, tegasnya.
Ketika disinggung apakah sudah melaporkan permasalahan ini
memeriksakan kembali anak tersebut pada pihak Puskesmas ? Ansajidi
mengatakan, pihaknya sudah melapor dan membawa anaknya untuk
diperiksa, seperti katanya, pihak Puskesmas Tanjungraja
merekomendasikan (merujuk) untuk dibawa ke RSUD Tanjung Senai, hari
ini, (Rabu, 30-12) dengan memberikan fasilitas yang dibantu Dinas
Sosial Pemkab Ogan Ilir. “Mudah-mudah tidak terjadi apa-apa pada anak
kami kedepanya pak,” tuturnya penuh harap diakhir perbincangan.
Sementara ditempat yang berbeda, Kepala UPTD Puskesmas Tanjungraja, Hj Nelly Murni Anggia SKM, yang didampingi Dr Deniz Mawarni bersama Pemegang Program Imunisasi, Nazuansyah Am Keb, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian yang dialami anak tersebut berdasarkan laporan yang Ia terima. Kemudian menurutnya, dalam dunia kesehatan untuk mengetahui
penyebab suatu penyakit perlu diagnosa dari dokter yang memang
ahlinya, setelah itu baru bisa diketahui apa penyebabnya, tidak boleh
kita menduga - duga, disamping itu perawat yang memberikan suntikan
vaksin imunisasi disini merupakan perawat yang berpengalaman, baik
dari sisi waktu maupun kemampuan, dalam pengertian mengetahui prosedur yang ada, katanya.
Untuk itu menurutnya, dalam kasus ini Puskesmas Tanjungraja setelah
sebelumnya berkoordinasi dengan pihak Dinas kesehatan OI untuk merujuk
pasien tersebut untuk dirawat di RSUD, dengan difasilitasi oleh pihak
puskesmas sendiri plus dari Dinas Sosial dengan begitu diharapkan agar
anak tersebut mendapat tindakan perawatan yang lebih baik di sana dan
segera sehat dan tanpa gejala kelanjutan seperti yang kita harapkan
bersama, pungkasnya. (van/”ap-news”)